NaikMotor – Usai peluncuran resmi Honda CRF 250Rally untuk wilayah Jawa Barat di Bandung (11/3/2017) lalu oleh PT Daya Adicipta Motora (DAM), kami berkesempatan menjajal Honda CRF 250Rally di sekitar trek offroad Dago Bandung.
Adalah Dudung SP, salah satu penggiat adventure di Bandung bersama Eddi Brokoli, MC dan pelaku seni yang terkenal dengan rambut kribonya, mengarahkan kami menjajal Honda CRF 250Rally di trek sesungguhnya.
“Ayo kita nyoba ke atas sekalian cari buat spot foto yang juara. Tenang saja, saya warga sini kok, jadi banyak trek yang bisa kita coba,” ajak Dadang SP yang kami kenal melalui instagram. Eddi Brokoli yang sekaligus pemandu acara launching regional motor seharga Rp 63,375 juta tersebut juga mengiyakan ajakan karibnya.
Merasakan jadi pembonceng ketika Dudung SP menjajal Honda CRF 250Rally kami menemukan suguhan suspensi belakangnya sungguh empuk di jalan aspal bercampur batu menuju ke arah Tebing Keraton dari venue acara di Armor Coffee. Untuk jarak dekat, dibonceng di atas CRF 250Rally memang enak, namun bila jarak jauh bisa membuat limbung, perlu setelan ulang lebih keras sedikit.
Kami memang tidak sampai ke areal Tebing Keraton yang terkenal itu, namun hanya bermain-main di sekitar lahan tanah di tengah hamparan kebun kol dan juga masuk ke semak-semak di Kawasan Negla sebelum Warung Bandrek.
Dudung SP yang sudah menjajal ke trek offroad seputar Dago Pakar hingga Ciwidey memberikan komentar termasuk kritiknya. “ Ini motor sip banget mulai dari tampilannya, handling, aksesori bodi, apalagi suspensinya, sayang mesinnya kurang galak. Silakan coba sendiri deh,” tutur pria penggemar perjalanan bermotor termasuk fotografi yang membuat komunias Tangkap Kamera dan Bujang Rimba. Meski posturnya hanya 160cm dengan berat 80cm, namun Dudung terlihat lihai menari-nari bersama CRF 250Rally termasuk beberapa kali melakukan atraksi wheelie.
Menaiki Honda CRF 250Rally di kontur tanah miring cukup menyulitkan apalagi langsung dihadapkan dengan medan tanjakan di trek tanah double track. Dengan tinggi jok 895mm, untuk mendudukkan bokong di atas joknya apalagi standar penyangga samping beralas tanah, tidak bisa menaikinya seperti yang biasa diperlakukan ke dirtbike dengan menumpu pada footstep sebelah kiri.
Kita harus membuat posisi setangnya lurus sejajar medan yang akan dilalui jangan sampai dalam kondisi berbelok, untuk menghindari hilangnya keseimbangan. Posisi kedua tangan mencengkram setang membentuk sudut yang rileks untuk motor offroad. Mendaki tanjakan gampang dilakukan dengan memutar gas CRF 250Rally di mana tenaga yang disalurkan ke transmisi ke roda belakang direspons dengan traksi mendorong laju motor tanpa terasa liar. Kami memperlakukannya tidak ekstrem karena sebelumnya tidak menjajal Honda CRF 250Rally untuk melakukan adaptasi mengetahui handling dan manuvernya di arena test ride.
Saat melindas trek jalan tanah berlubang dan sempit serta melewati sedikit lumpur, mengendalikan kemudi CRF 250Rally mudah dilakukan apalagi jika dilakukan dengan berdiri menumpu pada footstep sambil menjepit tangki. Sekali lagi, daya redam suspensinya patut diacungi jempol. Sayang kami tidak menemukan trek panjang untuk menguji kemampuan tenaganya, namun dari keterangan Dudung SP, tenaga standar CRF 250Rally masih kurang mumpuni bila melihat penampilannya yang keren.
Saat meluncur turun melewati tanah, CRF 250Rally juga tetap mudah dikendalikan dengan gigii rendah serta memiliki pengereman baik. Nah, yang patut diwaspadai saat harus memutar balik di medan sempit, salah mengantisipasi bisa membuat keseimbangan hilang dan roboh. Bila merasa ragu, lebih baik berhenti dan memundurkannya ke belakang. Kami sendiri merasakan untuk mengangkat bodi motor ini bersusah payah karena berat. “ Gue sampai dua kali jatuh tadi, berat banget buat ngangkatnya lagi, sama pas lagi belok juga,” imbuh Eddi Brokoli.
Untuk para expert yang ingin menikmati kesenangan berpetualang dengan CRF 250Rally, melakukan penggantian parts seperti knalpot diyakini bisa mampu mendongrak perfomanya. (Arif/nm)