NaikMotor- Akhirnya perjalanan Coklat Retro Coffee Braaake Goes to Sumatera berakhir di Kota Padang pada Minggu (12/3/2017) sehari setelah diadakan di Batusangkar. Event yang menjadi arena silaturahmi penggemar motor khususnya kalangan kustom kulture dan mengangkat potensi lokal ini sukses digelar di 9 kota selama satu bulan.
Acara puncak Coklat Retro Coffee Braaake Goes to Sumatera dipusatkan di Halaman Parkir Hotel Ibis, Padang yang sebelumnya diawali dengan rolling thunder diikuti oleh pecinta motor dari berbagai komunitas.
Seperti halnya misi Coklat Retro untuk mengangkat potensi lokal dengan Local Crafter Pride, tampil di kesempatan ini, pinstriper kenamaan Fahmi Freeflow yang menunjukan skill-nya menorehkan goresan di motor custom berbasis Yamaha Scorpio. Beberapa painter lokal Padang yang hadir ikut berkreasi melakukan kolaborasi dengan Fahmi yakni Ryan Rosfian (@ryanosaurust), Zerco (@zercozerco), dan Modjo (@masmodjo).
Di sesi talkshow, kekayaan sumber alam Sumatera ikut menjadi bahan diskusi khususnya mengenai kopi dari cara membuat dan manfaatnya. Para pengisi acara yang ikut menjalani rangkaian tour Coklat Retro Coffee Braaake Goes to Sumatera selama sebulan penuh ke sembilan kota ikut memberikan kesan dan pengalaman naik motor dengan berbagai medan dan kondisi alam sejauh 2.800 km. .
Kongko para braders Padang semakin malam bertambah seru. Penampilan dari Budi Cilok, DJ Eone Cronic, dan Iksan Skuter di atas panggung turut membuatnya ikut bergoyang.
Sementara di kota sebelumnya yakni di Batusangkar sebagai kota ke-8, acara Coffee Braake dilangsungkan di Cinduo Mato. Salah seorang penikmat kopi di Sumatera, Bofal Kerinci ikut memberikan penjelasan soal kopi khususnya yang berada di Sumatera dari berbagai tinjauan bersama Pautomo, Iksan Skuter, dan Evelyn.
Sementara pendukung acara Alunk, Jojo Uhen, Roethdy, Budi Iyenk, dan Budi Dalton juga berbagi cerita tentang pengalamannya riding selama 29 hari melintasi 8 kota, dari Lampung hingga Batusangkar.
Suasana haru muncul ketika semua braders dari berbagai komunitas bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Sebuah momen yang ikut mengeratkan para penunggang motor untuk bangga sebagai bangsa Indonesia. We’re all brothers by that very moment! (Arif/nm)