Jakarta (naikmotor) – Perangkat Anti-lock Braking System (ABS) sudah mulai lumrah pada sepeda motor yang berkapasitas 250 cc, seperti Kawasaki Ninja 250 ABS, Honda CBR250R ABS, dan Yamaha R25 ABS.
Sebelumnya hanya dikenal pada motor berkapasitas lebih besar. Bahkan Komisi Eropa telah menetapkan ABS menjadi standar pada sepedan motor 125 cc ke atas, mulai awal tahun 2016.
ABS akan mencegah ban mengunci saat pengereman. ABS mengandalkan input dari sensor putaran roda yang membuat unit ABS akan mengatur tekanan minyak rem agar ban tetap bertraksi. Proses yang tetap memungkinkan motor dikendalikan, stabil dan memperpendek jarak pengereman.
Ketika pengereman terjadi, unit ABS akan membaca sebagai deselerasi yang cepat, maka tekanan minyak rem akan dikurangi. Sebaliknya ketika terjadi akselerasi kembali tekanan minyak rem ditingkatkan lagi.
Semua proses terjadi sangat cepat, hasilnya putaran roda melambat sesuai dengan perlambatan motor itu sendiri. Karena sistem menjaga roda mendekati titik menjelang terkunci. Sehingga daya sistem pengereman menjadi maksimal.
Pada model ABS tertentu, sebuah piston akan dimanfaatkan untuk mengatur tekanan minyak rem. Pada banyak model, ABS mengatur tekanan dengan membuka dan menutup katup solenoid dengan sangat cepat, sekitar 16 kali per detik. Proses akan terasa sebagai getaran pada tuas rem yang menandakan ABS bekerja.(af/NM)