Jakarta (naikmotor) – Ketika hujan dan menimbulkan genangan, ternyata bisa membuat pengguna skuter matik kerepotan. Seperti yang dialami seorang teman yang tengah berkendara pulang tiba-tiba terguyur hujan lebat.
Celakanya ketika memaksa berjalan lebih jauh justru menghadapi genangan banjir yang cukup dalam. Dan hasilnya, skutik tiba-tiba mengeluarkan suara derit dan tidak bergerak, meski putaran gas coba dibesarkan.
Selidik punya selidik, sang teman lupa kalau jarak tempuh skutiknya sudah mencapai lebih dari 24.000 km, yakni saatnya ganti sabuk CVT. Tetapi itu baru penyebab permasalahannya. Biang utamanya, air genangan ternyata masuk melalui Vent Hole pada bagian bawah tutup CVT yang memang terbuka.
Vent Hole berfungsi untuk membuang panas dari putaran pulley, sekaligus berfungsi sebagai ‘koridor udara’ yang mencegah kotoran masuk, berkat angin dari putaran driven face fin pada pulley drive face (bagian depan) yang keluar dari Vent hole tadi.
Jadi jika ada genangan yang kira-kira dengan tinggi setengah roda janganlah coba diterjang. Apalagi jika sabuk CVT ternyata sudah cukup berumur. Kalau terlanjur, pinggirkan skutik Anda dengan mesin tetap menyala di tempat yang tidak tergenang agar air keluar dari dan tertiup oleh driven face fin, dan induksi panas mesin tentunya membuat sabut mengering kembali.
Bukan hanya soal vent hole dan sabuk CVT yang uzur pada skutik yang akan mengganggu perjalanan saat melalui jalanan tergenang, ternyata Drain Tube pun minta diperhatikan. Posisinya memang di bagian bawah dari cover CVT . Fungsinya untuk membuang air jika gagal diuapkan oleh panas dan diitup oleh drive fave fin tadi, dan kondisinya selalu tertutup rapat kecuali jika ada air tadi.
Tetapi seiring waktu drain tube yang berbahan karet itu bisa getas dan selalu dalam kondisi terbuka. Artinya jika melalui genangan meski ketinggiannya di bawah vent hole, air bisa masuk dengan mudah. Jadi gantilah drain tube dengan yang baru dan jangan lupa mengganti sbuk CVT yang uzur juga. (af/NM)
[…] Vanbelt adalah perangkat yang turut menyalurkan tenaga dari mesin (crankshaft) menuju ban hingga motor dapat melaju.Jika Belt pada transmisi otomatis (CVT) kondisinya loyo alias retak alias gampang kendur, maka dipastikan power yang tersalur tidak maksimal. Langkah kompresi yang terjadi dan menghasilkan power dan torsi menjadi percuma. […]