NaikMotor – Enchephalon, helm berteknologi tinggi dan lengkap, pasalnya bukan hanya dilengkapi navigasi GPS tetapi dengan berbagai fitur yang memudahkan pengendaraan.
Enchephalon helmet dibuat oleh Nad Logic, perusahaan Amerika Serikat yang memulai proyek-proyeknya dengan crowdfunding atau pengumpulan dana publik. Dana terkumpul akan digunakan untuk mewujudkan proposal proyek yang ditawarkan sebelumnya, dan memproduksi serta memasarkannya.
Cara yang memungkinkan sebuah produk menjadi lebih murah, meski dengan fitur berteknologi tinggi dan lengkap seperti helm Enchephalon. Helm inovatif berteknologi tinggi itu diharapkan harganya tak lebih dari Rp 13 jutaan. Saat ini helm konsep itu sudah hampir memasuki tahap produksi.
Padahal Enchephalon dibekali fitur-fitur seperti cooling fans, satnav GPS, kamera di depan dan belakang, visor dengan lensa yang bisa berubah terang-gelap secara elektronik, lampu rem remote dan lampu depan tambahan. Nyaris semua fitur-fitur masa depan disediakan dalam helm futuristik itu.
Sementara untuk konstruksinya, outer shell helm menggunakan bahan serat karbon, yang dan bobotnya diklaim ringan. Sehingga pengembangnya sesumbar konsep helm mereka bisa disejajarkan dengan Shoei GT Air.
Seperti dikatakan di atas, dalam paket inovatifnya, visor helm berfitur seperti helm astronot, dengan algoritma tertentu terang gelapnya berubah secara otomatis. Lapisan visor menggunakan lapisan film elektrokromik yang mampu beradaptasi sepanjang waktu dengan cepat. Meski demikian, tersedia mode manual sesuai keinginan pengendara untuk pengaturan terang gelap kaca helmnya.
Sedangkan cooling fans diatur sistem untuk aktivasinya, seperti ketika ruang helm mencapai suhu dan kelembaban tertentu, ini pun bisa diatur sesuai kebutuhan pengendara.
Helm dilengkapi fitur keselamatan pasif, yakni jika sistem mendeteksi situasi kritis dan membahayakan, seperti kecelakaan, sistem helm akan mengaktifkan panggilan darurat dan mengirimkan koordinat GPS. Selain itu, jika dilengkapi dengan nomor medis darurat, sistem akan menghubunginya. Semua berkat sistem geolokasi dan interkoneksi Bluetooth.
Sebagai tambahan sistem akan mampu untuk melakukan panggilan telepon, mendengarkan musik, chat dengan pengendara lainnya dalam radius 500 meter.
Perangkat lainnya iluminasi, helm dilengkapi LED di bagian belakang untuk visibilitas pengguna lalu lintas di belakang. Sistem lengkap dengan sensor yang akan mengaktifkan LED jika pengendara melakukan pengereman darurat.
Selain itu, pelindung dagu dan visor bisa membuka seperti pada helm modular, jika diperlukan. Hebatnya, helm dilengkapi dengan sistem pencatatan data.
Semua sistem pada helm bisa diaktivasi melalui aplikasi smartphone. (Afid/nm)