NaikMotor – Ini bukan berita basi yang diulang-ulang, tetapi benar Kamis (26/1/2017) Eric Buell Racing tutup, lagi. Seperti yang diumumkan pabrikan Amerika Serikat itu secara resmi.
Perjalanan Eric Buell Racing (EBR) memang penuh liku sejak awal. Pada 2009 EBR didirikan setelah perusahaan sebelumnya Eric Buell Motorcycle dijual oleh pemiliknya, Harley-Davidson, karena penjualan model-model sport EBR tak mendapat sambutan baik dari pasar.
Hingga pada 2013, pabrikan dari India, Hero Motocorp menguasai saham dominan EBR. Tetapi hanya bertahan hingga 2015, EBR dinyatakan kesulitan keuangan, meski beberapa model baru sempat dihasilkan. Hero melepas EBR pada April 2015.
Kepailitan EBR berimbas ke tim balap Hero EBR Racing di World Superbike Championship (WSBK) yang pada musim 2015 dipastikan tak ikut lagi. Meski EBR di WSBK baru mengikuti satu seri tahun itu.
Hingga akhirnya dibeli oleh pengusaha Amerika Serikat pada Januari 2016. EBR kemudian memulai kembali usahanya dengan dana segar yang diperoleh, dengan menawarkan model baru 2017 mulai dari 1190 RX, kemudian 1190 SX dan terakhir Black Lighting.
Di awal Maret 2016, EBR mulai berproduksi kembali dengan sepeda motor produk pertamanya akan selesai dirakit pada 17 Maret 2016. Itu sesuai rencana jangka tahunan pemilik baru EBR Motorcycles, LLC, Owner Liquid Asset Partners dan mulai terjaminnya stabilitas keuangan, serta akan mulainya dealership model-model produk American sport bikes tersebut.
Tetapi awal 2017 ini pabrikan sportbike khas Amerika Serikat itu dalam pengumuman Kamis itu menegaskan akan mengakhiri produksinya mulai minggu depan. Dalam pernyataannya manajemen EBR menyampaikan, “Keputusan itu yang sulit untuk EBR seperti yang telah hanya berfokus pada pertumbuhan dan pembangunan EBR untuk sukses. Tim di EBR telah bekerja tanpa lelah membuat setiap usaha untuk membangun perusahaan. Tidak ada kesalahan pada tim di EBR untuk keputusan ini. Mereka dan keluarga mereka memiliki rasa syukur terdalam kami untuk upaya dan dedikasi mereka untuk EBR. keputusan yang sulit ini didasarkan terutama pada EBR menghadapi hambatan signifikan dengan penandatanganan diler baru, yang merupakan kunci untuk penjualan dan pertumbuhan bagi perusahaan baru. Selain itu, EBR telah memiliki produksi terbatas pada tahun 2016 dan 2017 yang sesuai dengan rencana produksi. Kombinasi lambatnya penjualan dan pengumuman tutupnya industri merek OEM besar lainnya atau memotong produksi hanya memperbesar tantangan yang dihadapi oleh EBR. “
Seperti diketahui setelah setahun usaha kembali, EBR hanya berhasil mengumpulkan kurang dari selusin dealer di seluruh negeri. Dengan angka penjualan yang terlalu kecil untuk memenuhi syarat break event point.
Selain EBR sebelumnya pabrikan Amerika Serikat lainnya, Victory telah ditutup di awal 2017. Ditutupnya Victory sempat membuat publik terkejut, mengingat kuatnya grup Polaris pemiliknya. Tetapi EBR sangat disayangkan, karena eksotika sport yang menjadi DNA produknya . (Afid/nm)