NaikMotor – Tes privat oleh dua pembalap penguji Ducati di Sepang, Michele Pirro dan Casey Stoner menyisakan misteri kotak salad di ekor Desmosedici GP17. Apakah itu solusi Ducati sebagai pengganti winglet?
Di hari pertama kemarin, Rabu (25/1/20170, Michele Pirro yang menjadi pembalap penguji pertama penampilan motor baru yang akan digunakan Lorenzo dan Dovizioso yakni Desmosedici GP17.
Tim yang dikomandoi Gigi Dall’Igna juga menggunakan perangkat baru di Desmosedici GP17, yakni tambahan boks di bodi belakang yang terlihat menutupi knalpot . Penempatan knalpot digeser ke sisi kanan buritan, tidak lagi terletak di tengah seperti biasanya.
Nah, sebuah dokumen paten Ducati menampilkan sketsa knalpot seperti ekor jet pesawat tempur. Hal ini yang menjadi benang merah antara kotak salad di Desmosedici GP17 dengan dokumen tersebut.
Sudah menjadi rahasia kalau mesin Desmosedici terkenal liar di tikungan. Ban depannya selalu mengalami kesulitan menapak saat berbelok, seperti dikeluhkan oleh Valentino Rossi ketika bergabung dengan tim MotoGP dari Borgo Panigale itu.
Kelemahan Desmosedici sempat terkoreksi ketika penggunaan winglet belum menjadi kontroversi. Bahkan tim Ducati menjadi pionir penerapan winglet, sekaligus menjadi tim yang bersikukuh menentang pelarangannya pada musim MotoGP 2017. Termasuk mantan pembalapnya Andrea Iannone yang tetap berkeyakinan, Desmosedici akan lebih jinak dengan winglet.
Tetapi pabrikan Italia itu tampaknya tak kehilangan akal, mereka berinovasi dan mencoba teknologi baru pada knalpot. Meski agak meragukan, tetapi ujung knalpot seperti ekor jet pesawat tempur itu sepertinya menjanjikan.
Teknologi itu tampaknya memang mulai diterapkan pada Desmosedici GP17. Teknologinya sederhana jika menilik sketsa paten itu, knalpot yang dengan bagian belakang memiliki geometri variabel. Pada bagian itu tampak serangkaian bilah-bilah yang terikat rapat satu sama lain, tetapi lubang knalpot bisa diperbesar atau diperkecil sesuai kebutuhan ‘thrust’ seperti pada pesawat tempur.
Idenya begini, jika lubang diperkecil, akan membuat semburan jet menguat. Lubang yang kecil tadi akan membuat aliran gas buang semakin deras. Hal itu berarti akan membuat daya dorong bertambah tanpa harus membuat roda bertraksi.
Tetapi karena daya dorong jet dari knalpot tak sebesar jet tempur tentunya, dan tak akan membuat bagian belakang sepeda motor terangkat kelak. Diharapkan daya tambahan itu akan membuat ban depan tetap menapak sesuai daya keluaran mesin, atau mengurangi kecenderungan wheelie. Seperti yang ditampilkan dalam sketsa berikutnya. Dalam arti kata, penemuan ini akan menjadi solusi anti-wheelie atau semacam pengganti winglet namun ditempatkan di belakang.
Pihak Ducati sendiri masih menutup rapat soal penggunaan kotak salad ini. Ketika ditanya soal misteri kotak salad di ekor Desmosedici GP17kepada Pirro, pembalap asal Italia itu hanya menjawabnya dengan canda. “Itu (boks belakang) digunakan untuk menyimpan salad atau hotdog ketika saya lapar,” ujar Pirro. Ada-ada saja Pirro…. (Afid/nm)
[…] Knalpot jet itu memiliki ujung seperti ujung mesin jet pesawat tempur yang akan mengecil untuk menambah daya dorong (thrust). Dan pada konsep Ducati dimaksudkan untuk menambah daya tekan (downforce) untuk meningkatkan traksi roda depan saat menikung agar lebih tajam, seperti yang diinginkan para pembalap MotoGP Ducati. […]