NaikMotor – Pasca terpilihnya Wijaya Kusuma sebagai Ketua Umum Versys Owners Indonesia (VOID) hasil Munas perdana di Bali Desember lalu, agenda awal tahun 2017 adalah Mystical Journey ke Ciptagelar, Sukabumi (14-15/1/2017) akhir pekan kemarin.
Sebanyak 34 Viders, sebutan para penunggang Kawasaki Versys, disediakan pilihan rute melalui Bengkung/Gunung Bongkok dan Ciptarasa. Tujuannya, Kampung Adat Ciptagelar di Cisolok Sukabumi, sebuah perkampungan yang kukuh mempertahankan tradisi leluhur.
Ada tiga jalur utama menuju Kampung Adat Ciptagelar. Jalur pertama dari Pelabuhan Ratu menuju Sukawayana. Jalur kedua, menuju Ciptagelar bisa ditempuh melewati Kampung Sirnaresmi. Dan jalur ketiga adalah lewat Cicadas-Cikadu-Gunung Bongkok di wilayah Kabupaten Lebak.
Dan ternyata, bukan sekadar rombongan Versys yang ikut, pengendara ER6, BMW termasuk pasukan Honda CB500X dari Bandung juga ikut dalam perjalanan ini. Mereka terbagi dalam dua keberangkatan dari Jakarta pada Jumat malam untuk selanjutnya menginap di Cikidang, namun ada pula yang berangkat Sabtu pagi.
Sayang, sang Ketua Umum VOID, Wijaya Kusuma, malah undur diri di tengah perjalanan karena mendadak ada panggilan rapat dari Jakarta. “ Bingung antara meneruskan atau balik ke Jakarta, akhirnya saya putuskan balik ke Jakarta namun sebelumnya menemui rekan rekan yang sudah sampai di Pelabuhan Ratu. Situasi hujan deras dari Cikidang ke Pelabuhan Ratu dengan jarak tempuh sekitar 1 jam,” beber pria yang kini aktif di dunia adventure motor besar.
Rombongan besar dipimpin oleh Mada Rayata dan Indra K. Azhar menuju Ciptagelar, rupanya mereka memilh jalan Sirnaresmi. Dan, mulailah perjuangan dimulai, satu per satu peserta berjatuhan di tanjakan.
Setelah mengisi ulang bahan bakar, para peserta bersiap menempuh jalur ke Jalan Pasir Gombong Cisolok untuk kemudian naik ke atas mengarah ke Cibalandongan-Cimapag. Hujan yang tiada berhenti mengakibatkan jalan semakin sulit dilalui. Awalnya peserta masih bisa bersenda gurau, namun ini hanya sebentar saja setelah sampai di Cimapag, mereka mulai bergelimpangan. Sekjen VOID Indra K Azhar, Fajar Malang, Drajat Bandung, ikut merasakan jatuh bangun melewati jalanan.
Beruntung tidak ada yang sampai cedera dalam perjalanan ini. Meski harus berjibaku di jalan licin dan terjal hingga harus mendorong motor, semua menikmati tantangan tanpa patah semangat demi menuju finis di Ciptagelar.
Satu persatu peserta sampai di Ciptagelar dan disambut oleh Tetua Adat Ciptagelar Yoyok Yogasamana. Setelah beramahtamah dengan Kang Yoyok, peserta membersihkan badan dan setelah itu menikmati santap makan malam khas kampung. Guyuran hujan tanpa henti membuat peserta menghangatkan badan dengan melepas lelah di sleeping bag masing-masing.
Esoknya, Minggu (15/1/2017) setelah mengambil beberapa foto, mereka kembali bersiap pulang. Tidak sedikit peserta yang memilih motornya diangkut ke bawah karena trauma jalanan yang licin saat turun dari kediaman Abah Ugi. (rls/Arif/nm)