NaikMotor – Kepala mekanik Rossi, Sylvano Galbusera mengungkapkan kompetisi MotoGP 2017 akan berlangsung kompetitif dengan kepindahan beberapa pembalap top ke tim baru.
Namun, Galbusera masih menilai Marc Marquez sebagai pembalap yang memiliki peluang paling besar untuk kembali menjadi juara dunia.
Empat musim menjadi kepala mekanik Rossi di garasi Yamaha, pria berusia 60 tahun itu ikut geregetan untuk mengantarkan pembalapnya menjadi juara dunia. Sejauh ini, prestasi terbaik Rossi setelah kembali ke Yamaha tahun 2013, yakni tiga tahun berturut-turut menjadi runner-up (2014-2016).
Panasnya persaingan dengan Marquez turut memperberat tekanan buat Rossi. Galbusera melihat pembalapnya itu tidak tampil cukup tenang sepanjang musim 2016.
“Di 2016 (kami) kurang tenang. Tes yang dilakukan hasilnya cukup memuaskan, tetapi (kami) tidak menjalani (kompetisi) dengan tenang seperti sebelumnya. Dia (Rossi) tahu harus sangat berhati-hati, kontak sekecil apapun dengan Marquez akan memperkeruh suasana dan tidak akan memberikan manfaat apapun. Tetapi sekarang kembali ke tujuan, mengalahkan semua (pembalap), tugas yang menantang, musim (kompetisi 2017) akan sulit,” ucap Galbusera kepada media Italia, La Gazzetta dello Sport.
Marquez dan Repsol Honda diprediksi mantan kepala mekanik tim Yamaha World Superbike itu masih akan menjadi lawan terberat. Konsistensi juara dunia MotoGP 2013,2014, dan 2016 itu menjadi tantangan yang harus dituntaskan Rossi.
“Kita sudah lihat bagaimana dia (Marquez) dan Honda mengakhiri (kompetisi) di Valencia. Ya, mereka adalah kesatuan yang harus dikalahkan,” tegas Galbusera.
Pria berkepala pelontos itu menimang kemungkinan Jorge Lorenzo untuk menjadi juara bersama Ducati tidak begitu besar. Ia justru mewaspadai kebangkitan Andrea Iannone bersama Suzuki.
“Saya tidak tahu level Ducati bersama dia (Lorenzo). Mereka bisa memenangkan balapan di beberapa seri. Tapi, akan sulit untuk bertarung untuk gelar juara (dunia). Iannone akan menjadi seseorang yang diluar perkiraan, mungkin bisa memenangkan beberapa balapan. Sayangnya, Suzuki hanya memiliki satu pembalap yang kuat,” nilai Galbusera. (Yudistira/nm)