NaikMotor – Mulai tahun 2017, MotoGP akan menggunakan teknologi pendeteksi jenis ban yang digunakan setiap pembalap. Bukan hanya tim dan race director yang dapat melihat pilihan ban pembalap, tetapi penonton juga mendapatkan informasi tersebut lewat siaran televisi.
Sistem tersebut digunakan untuk mempermudah pengenalan tipe ban, yang saat ini hanya bisa dilihat dari label berwarna yang tersemat di sisi ban. Saat pembalap melaju kencang, tentunya label tersebut sangat sulit untuk dliihat.
Sistem yang digunakan menerapkan teknologi wireless. Informasi ditransmisikan dari ECU kepada track timing untuk kemudian dipublikasikan kepada khalayak.
Selain soal teknologi pendeteksi jenis ban, Komisi Grand Prix juga menetapkan alokasi jumlah ban untuk pembalap yang harus menjalani Kualifikasi QP1 dan QP2. Mulai tahun depan, dua orang pembalap terbaik di QP1 mendapatkan tambahan alokasi ban belakang tipe slick.
Selain itu, terdapat koreksi yang dikeluarkan Komisi Grand Prix soal jumlah maksimal ban basah Michelin yang bisa digunakan pembalap.
“Dalam informasi yang dikeluarkan Komisi Grand Prix di Madrid pada 2 Desember, menyatakan jumlah maksimal ban basah dan kering tidak berubah. Itu tidak benar. Jumlah maksimal ban basah untuk depan dan belakang (diubah menjadi) lima ban depan dan enam ban belakang. Race Direction bisa memberikan tambahan alokasi satu (ban) depan dan belakang jika seluruh rangkaian free practice dan kualifikasi berlangsung dalam kondisi (trek) basah,” tulis pernyataan resmi Komisi Grand Prix yang dirilis FIM. (Yudistira/nm)
[…] tersebut digunakan untuk mempermudah pengenalan tipe ban, yang saat ini hanya bisa dilihat dari label berwarna yang tersemat di sisi ban. Saat pembalap […]