Ban IRC Fasti 1 Bantu Pembalap YCR 2016 Taklukan Sirkuit Bukit Peusar

1
Ban IRC Fasti 1 Bantu Pembalap YCR 2016 Taklukan Sirkuit Bukit Peusar
Reynaldy Pradana dan Rafid Topan menggunakan Ban IRC di YCR Tasikmalaya. Foto: Yudistira

NaikMotor – Layout Sirkuit Bukit Peusar  yang memiliki banyak tikungan tajam dibarengi turunan dan tanjakan menguji ketahanan ban IRC Fasti series di ajang Yamaha Cup Race (YCR) 2016.

Mayoritas peserta YCR 2016 Tasikmalaya memilih ban IRC untuk mengaspal di Sirkuit Bukit Peusar, seperti Tiga pemenang di kelas tertinggi, YCR 1, Reynaldi Pradana (HDS Racing Team) dan Sulung Giwa (Yamaha Yamalube NHK IRC Nissin NGK Bahtera) menggunakan ban IRC Fasti 1, sedangkan Rafid Topan Sucipto (R7 Racing Tech) memilih IRC Fasti 2 yang memiliki kompon lebih lunak.

Tikungan tajam di Sirkuit Bukit Peusar menuntut kecerdikan pembalap dalam bermanuver di atas motor. Late braking bukan pilihan yang tepat untuk menaklukan beberapa kurva di Sirkuit yang menjadi tuan rumah cabang balap motor PON XIX Jawa Barat itu. Rolling speed yang tepat dan aksi sliding menjadi trik yang digunakan pembalap.

Di sisi lain, penerapan teknik sliding dan rolling di tikungan membuat kinerja ban lebih berat hingga berdampak pada daya tahannya hingga akhir balapan. Hal itu yang menjadi kekhawatiran banyak pembalap dan tim mekanik.

“Masuk tikungan di sini (Sirkuit Bukit Peusar) harus lembut, tidak bisa late braking. Saat masuk tikungan saya coba menahan gas . Saya pakai Ban IRC (Fasti 1) dan rasanya cukup baik. Gripnya mantap, jadi bisa lebih miring saat menikung. Motor tidak slide berlebihan sampai lap-lap akhir,” ungkap pemenang Reynaldy Pradana.

Ban IRC, khususnya Fasti 1 yang memang menjadi ban spesialis balap telah melewati tahap pengujian di Sirkuit permanen. Dalam risetnya, IRC mengutamakan stabilitas dan daya tahan ban saat digunakan dalam waktu lama.

“Ban IRC Fasti 1 sudah dites di Sirkuit Karting Sentul (Bogor) untuk menguji daya tahan dan performanya saat digunakan di sirkuit permanen. Pengujian dilakukan dengan melakukan simulasi balap sebenarnya, di mana penguji harus mendapatkan catatan waku yang konstan selama 30 lap,” papar Marketing Product Development PT Gajah Tunggal TBK, Dodiyanto.

Ia menambahkan, performa ban balap IRC sudah dibuktikan melalui berbagai ajang balap motor Tanah Air. “Ban kami digunakan oleh pemenang di ajang HDC (Honda Dream Cup) dan sekarang  dipakai oleh pemenang Yamaha Cup Race,” sebut Dodi. (Yudistira/nm)

1 COMMENT

LEAVE A REPLY