WSBK 2017: Pemenang Race 1 Harus Start Race 2 dari Belakang

2
WSBK Hapus Hukuman Pengurangan Poin
WSBK kini menerapkan soal penghapusan aturan hukuman pengurangan poin. Foto: Crash Media

NaikMotor – Setelah melakukan pertemuan di Madrid pada awal Desember lalu, Superbike Commision FIM menetapkan regulasi baru dalam kejuaraan World Superbike (WSBK) tahun depan, salah satunya soal penentuan starting grid balapan.

Penentuan posisi start masih dilakukan lewat sesi kualifikasi, dan 10 pembalap dengan catatan waktu lap terbaik akan masuk dalam superpole untuk memperebutkan posisi terdepan.

Jika tahun-tahun sebelumnya posisi start yang didapatkan selepas superpole berlaku untuk race 1 dan race 2, di WSBK 2017 urutan start race 2 ditentukan dari urutan finis pada race 1.

Adapun ketetapannya adalah, pembalap yang finis di posisi tiga besar akan start dari grid ketiga yakni urutan 7,8, dan 9. Pemenang balapan akan menempati urutan sembilan, sementara pembalap yang finis ketiga akan start dari urutan tujuh.

Pembalap yang finis urutan empat sampai enam akan start dari grid terdepan, sedangkan pembalap urutan tujuh sampai sembilan di race 1 akan memulai race 2 dari grid kedua. Sedangkan pembalap di luar urutan sembilan besar posisi startnya ditentukan oleh waktu kualifikasi. jika pemilik position tidak bisa menyelesaikan balapan, ia akan start dari posisi 10, begitu seterusnya.

Regulasi tersebut menuai kontroversi, karena pembalap yang finis di podium justru harus start di belakang. Ketentuan tersebut disinyalir untuk mencegah terjadinya dominasi satu pembalap pada dua sesi balapan. Jika balapan berlangsung ketat, diharapkan WSBK dapat menjadi tontonan yang lebih seru nantinya.

Selain soal posisi start di WSBK, ketetapan baru juga diterapkan untuk kompetisi World Supersport (WSS). Mulai tahun depan pembalap dan tim peserta WSS harus bersiap menghadapi balapan flag to flag seperti yang dilakukan pada kompetisi MotoGP dan WSBK.

Sementara itu, regualasi teknis juga sedikit diubah, di mana motor WSBK dapat melakukan perubahan pada sistem intake yang boleh diganti, namun tetap harus memiliki karakter dan fungsi yang sama seperti motor missal. Sedangkan di WSS, tim boleh melakukan penggantian as roda untuk mempermudah proses penggantian ban dalam balapan flag to flag. (Yudistira/nm)

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here