NaikMotor – Skuter bertenaga listrik buatan anak bangsa, GESITS (Garansindo Electric Scooter ITS), tengah menjalani uji ketahanan dan pengujian ekstrem dengan touring sejauh 1.200 km dari Jakarta menuju Bali.
Sebanyak 5 unit GESITS dengan warna hitam, merah dan putih menjalani uji jalan yang bertajuk “GESITS Tour de Jawa Bali” telah memasuki hari ke-4. Para riders uji yang berasal dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) itu telah menyambangi kampus mereka di Surabaya, tepat pada Hari Pahlawan. 10 November 2016.
Selain mengikuti inisiasi Dies Natalis ITS ke-56, sekaligus mengalami pengecekan total seperti pesan yang disampaikan Dr Nur M Yuniarto, kepala penelitian dan pengembangan motor listrik ITS kepada naikmotor.com, Kamis (10/11/2016). Dan tak lama, menjelang siang skuter karya anak bangsa itu melanjutkan perjalanannya menuju Pulau Dewata.
Ada beberapa fakta dan data yang perlu disimak dalam perjalanan GESITS sejak diperkenalkan sebagai mock up pada IIMS Agustus 2015.
“Sebanyak 10 unit Gesits tengah disiapkan untuk menjalani uji faktor keselamatan (kelistrikan) sesuai UN Regulation 136, dan ISO 13064-1 tentang konsumsi energi. Namun saat ini kedua pengujian itu hanya bisa dilakukan di Belgia, selain belum tersedia alat uji dalam negeri, agar Gesits kelak bisa diekspor,” ujar Dr. Nur.
“Dalam uji ketahanan 1.200 km, GESITS akan menjalani pengujian ekstrem, Gesits harus mampu bertahan di kondisi medan berat, seperti menanjak dan menurun serta banjir,” lanjutnya.
Agar laik jalan dan siap memasuki tahap preseries dan mass production, GESITS telah menjalani berbagai pengujian seperti uji laboratorium, uji jalan, uji performa, uji durability, dan pengujian ekstrem.
Pada semester kedua 2017, GESITS akan segera diproduksi, saat ini tercatat pemesanannya lebih dari 20 ribu unit dengan rincian sebanyak 10 ribu dipesan oleh Kadin Bali, 5 ribu unit Telkom dan sisanya masyarakat umum.
Saat melepas “GESITS Tour de Jawa Bali”, Mohammad Nasir, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi di BPPT, Jakarta (7/11/2016) menyatakan, “Saat ini hasil riset potensi anak bangsa seperti GESITS harus direalisasikan, menuju ‘hilirisasi’ (industri). Gelorakan inovasi sambil memupuk respon pasar. Untuk itu produk dalam negeri harus kompetitif dalam kualitas, pricing dan policy. Jika harga motor listrik semakin murah. Maka motor listrik dapat menjadi pilihan tepat bagi masyarakat.”
Semantara CEO Garansindo, Muhammad Al Abdullah, menyebutkan “Perkiraan harga skuter listrik Garansindo Electric Scooter ITS (Gesits) di bawah Rp 20 jutaan. Motor listrik lebih hemat 30-50 persen dibandingkan motor konvensional,” ujarnya. Mengenai tempat perkitannya kelak, Muhammad Al Abdullah, mengatakan, ada dua lokasi yang sedang dijajaki, yakni di Jabodetabek dan Jawa Timur.
Pada bagian lain Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan mengungkapkan, SNI untuk motor listrik, tengah digodok. Bisa dibentuk tim teknis, yang secara khusus mengurusi SNI tersebut. “Apakah itu baterainya, motornya, rangkanya. Itu akan disesuaikan dengan kebijakan pengembangan kendaraan bermotor, sebab motornya (GESITS) sudah uji jalan”, kata Putu.
Soal infrastruktur pengisian ulang baterai akan didukung PLN (Perusahan Listrik Negara) yang siap membangun dan mengatasi masalah tersebut. Dr Nur menyatakan, “Pada saat tiba di Bali (12/11/2016), nanti akan ada penandatanganan memorandum of understanding, dengan PLN mengenai penyediaan infrastruktur berupa Stasiun Pengisian Listrik Umum.” Di Jakarta sendiri sudah ada beberapa SPLU yang terkait program mobil listrik beberapa tahun lalu. Di Bali, PLN akan berencana mendirikan 200 titik SPLU, dengan melibatkan UKM setempat.
Sementara itu di pihak lain Garansindo akan membuat skema bisnis bersama SPBU Pertamina atau pun mini market untuk penukaran baterai, karena baterai GESITS dirancang untuk bisa lepas tukar (swap) mirip cara refill air mineral maupun gas. (Afid/nm)