NaikMotor – Jika ada kepala mekanik yang patut memberikan sumbang komentar tentang performa Valentino Rossi dan bagaimana harusnya Ia mengatur strategi juara dunia di MotoGP 2017, Jeremy Burgess-lah orangnya.
Pria asal Australia ini sudah menemani tiga pembalap top dunia dan mengantar mereka memenangi balapan hingga titel juara dunia.
Mereka yang sudah meraih kesuksesan bersama kepala mekanik berwajah ramah itu, adalah Freddie Spencer, Wayne Gardner dan Mick Doohan. Terakhir dan paling lama adalah Valentino Rossi yang sempat juga memboyongnya ke tim Ducati di 2011-2012 lalu. Burgess akhirnya kembali ke tim Yamaha bersama Rossi dan mengambil langkah untuk pensiun di MotoGP 2014.
“Rossi bukanlah pembalap tercepat di sesi kualifikasi dan sesi latihan. Tapi Ia selalu tampil kuat saat balapan berlangsung. Memang sudah lama juga Ia tidak meraih titel juara dunia, tapi tahun lalu adalah bukti bahwa Ia masih punya cukup tenaga untuk mewujudkan impiannya,” cerita Burgess.
Orang yang setia menemani langkah Rossi itu pun menegaskan, bahwa tahun depan, harus mulai ganti fokus. Bukan hanya sekadar finis di atas podium saja, tapi harus berani pasang target memenangi minimal 50 persen balapan.
“Kini Rossi terkadang lebih fokus finis di podium saja, dan itu sudah jadi pakemnya untuk mengamankan poin. Tapi harusnya target kemenangan di tiap seri, harus jadi yang utama kalau Ia ingin merayakan titel juara dunia yang ke-10.”
“Tahun ini Rossi membuat kesalahan besar. Yang pertama adalah kehilangan momentum di MotoGP Assen, Belanda dan kedua di MotoGP Jepang. Di Assen, itu sangat aneh, karena biasanya Ia sangat piawai menjaga konsisntensi saat memimpin balapan. Sementara di Jepang peluangnya sudah tertutup. Sedangkan Marc Marquez dengan performa terbaik, Ia kadang masih cekatan menghindari terjadinya kecelakaan.” (Spy/NM)