Inggris (naikmotor) Insiden yang dialami oleh empat pembalap di sesi tes resmi pra musim khusus untuk melakukan pengujian ban Michelin sebagai pemasok tunggal ban balap di MotoGP 2016, menimbulkan tanda tanya besar.
Apakah pembalap akan melakukan pengubahan gaya balap yang signifikan untuk menyesuaikan dengan karakter ban ataukah tidak?
Lanjutan pertanyaan yang paling signifikan adalah akankah gaya balap agresif seperti elbow style atau body out masih bakal digunakan oleh pembalap? Terlontarnya pertanyaan ini karena level grip ban yang dipasok Michelin sepertinya tidak sesempurna grip yang diberikan oleh Bridgestone selama beberapa tahun terakhir.
Meski kebanyakan pembalap dan fans mulai mempertanyakan hal itu, Nicolas Goubert selaku direktur teknis Michelin pun angkat bicara. Ia menegaskan bahwa gaya balap adalah gaya balap, beda jika kita berbicara tentang lean angle atau sudut kemiringan motor ketika menikung.
“Gaya balap seperti ini akan tetap berlanjut di MotoGP 2016 nanti. Anda ingat Jean-Philippe Ruggia yang punya gaya balap ekstrem, sudah melakukan gaya seperti ini 15-20 tahun lalu. Sekarang trend itu kembali lagi ketika Marc Marquez naik ke kelas MotoGP. Itu semua hanya gaya balap!” klaim Goubert.
“Jika Anda membandingkan tingkat kemiringan motor Marquez sekarang dan Max Biaggi 10 tahun yang lalu, saya rasa tidak akan banyak perbedaan. Hanya masalah posisi pembalap saja yang berubah. Makanya saya beranggapan bahwa gaya balap seperti ini akan tetap berlanjut,” yakinnya.
Kalau bicara tentang tingkat kemiringan motor, tentunya akan berbeda lagi kasusnya. Lantaran pembalap yang tidak punya gaya balap ekstrim seperti Marquez pun bisa melakukannya.
Seperti yang dilakukan oleh Alvaro Bautista yang mencetak tingkat kemiringan paling ekstrem sepanjang MotoGP 2013 lalu. Yaitu 64 derajat lebih. Jadi elbow style dan kawan-kawannya masih akan jadi tontonan balap MotoGP di tahun-tahun mendatang. (Spy/NM) Foto: Dorna MotoGP