NaikMotor – Dalam rangkaian acara yang berlangsung di lima kota besar Tanah Air, Suryanation Motorland 2016 menyuguhkan ragam aktivitas untuk memantik semangat builder lokal, juga memberikan ruang buat industri di lingkup kustom buat unjuk diri.
Kehadiran tiga juri mumpuni dalam industri kustom, Lulut Wahyudi, Tommy Dwi Jatmiko, dan Donny Arianto menjadi ladang menuntut ilmu untuk para builder. Ketiganya tak segan memberi arahan soal modifikasi secara personal kepada peserta.
Di samping itu, Suryanation Motorland juga mengangkat brand apparel dan aksesori kustom lokal dengan memberikan ruang di dalam area penyelenggaraan acara.
Tak banyak yang tahu, para pelaku industri tersebut sudah bisa memasarkan produknya ke luar negeri, bahkan sampai lintas benua. Potensi yang sangat menggiurkan untuk terus berkembang di Indonesia.
“Acara seperti ini harus sering diadakan, karena membuat masyarakat melek kustom. Sebelumnya banyak orang yang enggak ngerti kustom, mereka enggak tahu beda modifikasi dan kustom, karena itu acara ini sangat bagus untuk perkembangan kustom,” ucap pemilik workshop pinstripe Nerakatau 69, Wawan Bakwan.
Tiga kota yang telah dikunjungi, yakni Medan, Palembang, dan Semarang ternyata meyimpan banyak builder lokal potensial. Setiap daerah punya karakteristik kustom tersendiri.
“Setiap kota yang sudah kita kunjungi terlihat memiliki warna kustom yang berbeda. Kami juga ingin menggali potensi lokal di masing-masing Kota, seperti di Semarang kita hadirkan aksi stuntrider, Lumpia Ekstrim,” ujar Assisten Manager Event PT Gudang Garam, Widy Rinaldy.
Datangnya Suryanation Motorland memercikan gairah kustom buat kota yang disinggahi. ke depannya, mereka bisa membuat hajatan kustom sendiri.
“Bukan tidak mungkin nanti kota-kota ini bisa punya hajatan kustom sendiri, seperti Kustomfest di Jogja, Burnout di Solo, atau BBQ Ride di Bandung,” harap Widy. (Yudistira/nm)