Jakarta (naikmotor) – Isu sweeping motor-motor tua tanpa surat hingga ke bengkel-bengkel, membuat resah para pemiknya. Belum lagi maraknya begal motor yang tak segan-segan mencederai hingga membunuh korbannya.
Hal inilah yang membuat beberapa komunitas motor di Jakarta yang dimotori Road Eagle MC termasuk MACI Depok dan MACI Jakarta, Vintage Enduro Jakarta, Bikers Inside Me Jakarta, Ahooy Geboy MC membuat diskusi mengenai #savemotortua dan begal motor.
Bertempat di Albero Tebet, acara bertajuk Salam Jabat Erat menghadirkan perbincangan interaktif yang dipandu Jhody Bejo, Perdana Menteri Ahooy Geboy MC, tadi malam (5/3) dalam kemasan Rock n Reggae Night.
Mereka membahas dari aspek sosial sebagai para pemilik motor tua yang resah tentang isu penangkapan atau sweeping hingga ke bengkel-bengkel, termasuk tinjauan dari kalangan bikers yang berprofesi sebagai lawyer.
“ Kita harus bersatu menyuarakan keresahan ini kepada pihak yang telah mempermasalahkan soal legalitas surat-surat motor klasik termasuk pihak kepolisian yang telah berdampak juga kepada bengkel dan pemilik motor tua,” ujar Hari Triaji alias Triwil,pentolan Blind Eagle MC Jakarta yang juga seorang lawyer.
Rian Leleng, salah satu penggagas acara ini dari Road Eagle MC mengungkapkan, acara Salam Jabat Erat awalnya hanya berupa keprihatinan mereka terhadap fenomena ini di kalangan klub hobi di Jakarta.
”Kita tadinya hanya ngobrol-ngobrol ringan saja dari sedikit klub, ternyata antuasiasnya tinggi. Ke depan mungkin kita bikin yang lebih ramai dan melibatkan banyak klub di tempat yang terjangkau terutama dari segi tiket masuk misalnya, karena sekarang mau mengundang yang lain terbentur cover charge yang lumayan tinggi,” sebutnya.
Mereka juga merencanakan aksi lebih besar dengan mengundang klub-klub lain khususnya pemilik motor tua untuk menyuarakan dan klarifikasi kepada pihak kepolisian serta pihak terkait yang menurutnya telah membuat gaduh suasana hingga terkena imbasnya di kalangan motor tua yakni Mabua Harley-Davidson.
Sementara soal begal motor, Awing, salah satu biker mengungkapkan, pihak klub harus bisa menginisiasi untuk melawan mereka dengan kekuatan yang dimiliki.”Jumlah kita lebih besar, harus bisa melawan mereka meski ini sebenarnya tugas kepolisian untuk menanganinya,” sebutnya. (Arif/nm)