NaikMotor – Aktivitas Galang Hendra dan Imanuel Pratna dalam edisi kedua dari Yamaha VR46 Master Camp ialah pelatihan skill balap di Misano World Circuit Marco Simoncelli, Italia (14/9/2016).
Sebelumnya Galang dan Imanuel serta keempat pebalap lainnya, yaitu Peerapong Loiboonpeng (Thailand), Soichiro Minamimoto (Jepang), Kasma Daniel Bin Kasmayudin (Malaysia) dan Apiwat Wongthananon (Thailand melakukan fisio-gym part 1.
Jadi ini dilakukan sebagai langkah pemanasan dan melenturkan otot sebelum mengikuti latihan balap di Misano. Adapun yang menjadi instrukturnya Carlo Casabianca yang selama ini juga menangani VR46 Riders Academy. “Fisio-gym ini juga sebagai persiapan untuk mengikuti fisio-gym berikutnya yang mana tahapannya lebih meningkat, “ujar Carlo Casabianca.
Setelah melakukan fisio-gym selama 2 jam (pukul 10.00-12.00), mereka lanjut beristirahat dan kemudian makan siang di Restoran Osteria da Rossi dan mampir ke kantor Valentino Rossi Official Fans Club. Yang spesial, keenam rider dari Second Edition of Yamaha VR46 Master Camp ini langsung dimentori pebalap Moto2, Luca Marini yang pastinya murid dan juga adik-tiri dari Valentino Rossi.
Mereka melakukan 4 sesi latihan yang terdiri dari sesi pertama dan kedua yang disebut latihan bebas (Free Practice) selama masing-masing 15 dan 30 menit. Sebelumnya dilakukan berbagai pengarahan oleh Luca Marini. Mulai racing-line, titik pengereman dan lain-lain. Untuk sesi 3 dan 4 ialah kualifikasi selama 30 menit dan race sebanyak 10 laps.
Adapun model race dibuat seperti balap Nascar. Jadi berjejer ke belakang sesuai dengan hasil kualifikasi. Lap pertama masih berurutan, baru kemudian lap ke-2 setelah melalui garis start boleh saling mendahului. Dan ini berlangsung dalam total 11 lap. Sehubungan spesifikasi pacuan Yamaha YZF-R3 atau di Indonesia disebut YZF-R25 yang diaplikasi memang berbeda dari Master Camp pertama saat awal Juli lalu.
Saat ini sudah dilakukan perubahan atau penggantian pada footstep, handle bar, knalpot Akrapovic dan ban yang menggunakan Pirelli Supercorsa SC2 serta ECU dan Quick-Shifter by Rapid-Bike. Alhasil, sudah tidak standar lagi hingga catatan waktu mereka lebih cepat sekitar 5 detik dibanding saat Master Camp 1st.
Secara logika, penambahan tenaga (Horse Power) membutuhkan kemampuan balap yang berbeda. Patut dipahami, latihan di Misano berlangsung relatif lama dalam kisaran waktu 5 jam. “Dengan latihan lagi di Misano, saya dapat memperkuat mental saya dan memperdalam riding-skil, “tutur Galang Hendra. “Saya lebih banyak belajar racing-line dengan kondisi motor yang lebih baik dari sebelumnya. Saya lebih bisa cornering lebih dalam lagi, “timpal Imanuel Pratna.
Tentu saja, konteks ini juga yang menjadi bukti serius dari skill-up atau peningkatan teknik balap antara Master Camp pertama dan yang kedua. “Saya senang dapat bertemu mereka kembali, mereka sangat bersemangat dan sangat senang dengan perubahan motornya. Saya yakin mereka akan menjadi lebih expert dan skillnya meningkat, “tutur Luca Marini yang di Moto2 mengusung tim Forward Racing. (Rls/NM)