NaikMotor- Munculnya Maverick Vinales di podium utama MotoGP Silverstone lalu memutuskan dominasi Honda dan Yamaha di panggung MotoGP selama ini. Peta kekuatan mulai imbang, tak ada lagi dominasi di MotoGP.
Sejak 2008, dominasi di MotoGP bagi Yamaha dan Honda hanya sesekali direcoki oleh perfroma Ducati. Tapi ketika Casey Stoner hengkang ke Honda, hanya dua tim pabrikan yang benar-benar bisa tampil kompetitif di semua sirkuit, yaitu Honda dan Yamaha.
Namun serangkaian perubahan regulasi di 2016, peta kekuatan langsung berubah total. Meski awalnya Yamaha cukup dominan meraih kemenangan, namun tak ada lagi dominasi kemenangan yang begitu kuat. Seperti yang sudah terjadi selama musim 2016 berlangsung.
Terhitung ada 7 pemenang berbeda selama musim ini berlangsung. Mereka adalah, Jorge Lorenzo, Marc Marquez, Valentino Rossi, Jack Miller, Andrea Iannone, Cal Crutchlow dan terakhir pekan lalu diraih oleh Maverick Vinales.
Tim balapnya pun tak lagi melulu tim manufaktur. Yamaha, Honda, Ducati dan Suzuki masing-masing sudah mencicipi kemenangan. Tapi yang fantastis adalah tim privatir Marc VDS melalui Jack Miller dan LCR Honda melalui Cal Crutchlow pun mampu memberikan perlawanan.
Crutchlow malah sanggup melakukan perlawanan terbaiknya di sesi balap dalam kondisi trek kering. Kemampuannya di trek kering sudah mampu memberikan performa yang minimal setara dengan tim pabrikan.
Lalu bagaimana dengan pertarungan di 6 seri tersisa tahun ini? tentunya akan sangat menarik. Karena musim hujan sepertinya lebih dominan di seluruh penyelenggaraan balap MotoGP. Jika memang iya, bakal menarik melihat strategi flag-to-flag milik siapa yang paling ampuh.
“Ini adalah hal yang positif, melihat banyak pembalap yang bisa tampil kompetitif, akan membuat persaingan balapan itu sendiri bakal terlihat seru. Saya sendiri berharap bisa memaksimalkan potensi terbaik di setiap seri tersisa tahun ini,” klaim Rossi.
Apakah pembalap berbeda masih akan mengisi podium di seri yang tersisa? semoga saja. (Spy/NM)