NaikMotor – Komisi Grand Prix mengeluarkan regulasi baru ganti motor atau flag-to-flag di MotoGP 2017 usai seri Brno, Ceko lalu, menyangkut peningkatan keselamatan di pitlane.
Peraturan terakhir sepertinya masih berkaitan dengan kontroversi di seri ke-9 MotoGP di Sachsenring, Jerman. Ketika Marc Marquez mengganti unit motor balapnya, ada yang menduga, dari sekian mekanik yang membantu swap unit itu sambil memegangi tuas kopling, karena sebelum Marquez duduk di unit baru, transmisi tidak dalam keadaan netral.
Prosedur flag-to-flag itu telah direvisi dengan membatasi jumlah mekanik yang membantu bike swap hanya 4 orang saja. Dan mereka wajib dilengkapi dengan helm terdaftar agar mudah dikenali. Serta menegaskan juga, sepeda motor harus dalam keadaan netral.
Sebenarnya saat peristiwa Sachsenring, Race Direction telah memutuskan sepeda motor yang akan digunakan dalam pergantian harus dalam keadaan netral, hanya pembalap yang boleh memasukkan gir. Untuk mencegah kecelakaan, memang, mekanik diperbolehkan memegang tuas kopling unit, hanya untuk mencegah pembalap secara tak sengaja menendang tuas transmisi saat pergantian.
Pelanggaran terhadap peraturan itu adalah diskualifikasi, dan untuk memastikan keadaan netral unit, Race Direction akan membuka data dari sepeda motor kedua itu.
Sepertinya peraturan akan lebih menguntungkan pabrikan. Sebab, tahun depan pabrikan tak harus menjual mmesin tetapi bisa menyewakannya. Sementara tim kemudian harus mengembalikan mesin dan girboks pada akhir musim balap tetapi boleh menyimpan sasisnya.
Soal peraturan penjualan unit pada Moto3, juga menjadi penting. Selama ini, pabrikan akan dipaksa untuk menjual sepeda motor mereka kepada tim, baik sasis dan mesin. Walaupun ada juga pabrikan yang akan mencoba membeli kembali unit balap itu kepada tim pada akhir musim. Peraturan itu menyangkut sewa mesin di Moto3 yang sebelumnya harus dibeli oleh tim peserta. (Afid/nm)