NaikMotor – MotoGP Sachsenring Jerman lalu menjadi saksi bagaimana Jorge Lorenzo bertarung ambil risiko sehingga terjatuh berkali-kali. Belum memahami karakter ban Michelin ditengarai menjadi faktor penyebabnya.
Tahun ini adalah tahun terakhir Jorge Lorenzo bakal memperkuat tim Yamaha MotoGP. Kendati seperti itu, bukan berarti Ia tak lagi mau bertarung dengan maksimal. Apalagi sekarang masih berada di urutan kedua klasemen pembalap dengan poin terbanyak.
Berbicara tentang profesionalismenya, sang manajer tim Wilco Zeelenberg, menegaskan bahwa pembalapnya masih sangat fokus pada apa yang seharusnya dilakukan. Lorenzo bahkan masih selalu mengambil risiko besar untuk memaksakan performanya lebih dari yang seharusnya.
“Memang sulit untuk dijelaskan seperti apa kondisinya sekarang. Tapi faktanya Ia terjatuh sebanyak 3 kali di pekan balapan MotoGP Jerman. Terakhir kali Jorge terjatuh dalam satu seri adalah di 2012. Ia juga sudah bilang masalahnya seperti apa dan tak malu untuk mengungkapkannya. Ia bilang, tak punya feeling bagus saat menggunakan ban tipe basah dan juga tipe slick asimetris yang dipasok Michelin. Semakin memaksakan, maka risiko terjatuh semakin besar. Dan itu benar terjadi,” beber Zeelenberg.
Tahun ini memang menjadi tahun besar dan ujian berat bagi pembalap dengan nomor motor 99 itu. Karena ini menjadi tahun pertamanya kembali menggunakan ban Michelin untuk memahami karakter terbaiknya, sekaligus tahun terakhirnya menunggangi motor Yamaha.
Jika Lorenzo sukses mengakali celah kelemahannya menggunakan ban Michelin di motor Yamaha, kemungkinan di tahun depan, Ia bisa lebih gampang beradaptasi dengan Ducati yang cukup kompetitif menggunakan ban Michelin. Data memperlihatkan para rider Ducati sudah mampu memahami karakter menggunakan ban tersebut dalam kondisi trek basah dan licin. (Spy/NM)