Sachsenring (naikmotor) – Valentino Rossi untuk kesekian kalinya melakukan kesalahan yang tak penting dan sebenarnya bisa Ia hindari. Misalnya strategi pit stop pada kondisi balapan flag-to-flag (basah-kering atau kering-basah). Ia berulang kali terlihat telat mengambil keputusan untuk melakukan pit stop dan itu sudah berulang kali dalam beberapa balapan.
Kesalahan terakhir Ia lakukan di MotoGP Jerman. Ia malah asyik bertarung dengan Andrea Dovizioso yang memimpin jalannya balapan, tanpa menghiraukan keputusan tim untuk mengganti motor. Hingga akhirnya, malah Marc Marquez yang meraih kemenangan dan Ia hanya gigit jari finish di urutan 8.
Tak ingin dinilai terlalu salah dalam hal ini, pembalap kawakan di MotoGP itu pun mulai membuka wacana tentang penempatan radio komunikasi dengan tim di pitbox. Menurutnya ini penting dalam hal strategi tim dan pembalap, selain itu juga menjaga safety pembalap. Namun ini menjadi kontra dengan anggapan pembalap lain. Mengingat balap motor sangat mengutamakan strategi pre-race, karena itu yang memegang peran besar.
Strategi dan trik pre-race mencakup pemilihan ban, trik dan strategi flag-to-flag jika terjadi kondisi berbeda, hingga trik posisi finish. “Memang ini bukan balap F1, tapi jika ada cara lain untuk berkomunikasi langsung dengan pitbox, itu akan menjadi salah satu cara untuk mengurangi salah strategi pembalap. Karena kadang-kadang lebih pit board itu lebih sulit untuk dilihat. Jadi kalau memang memungkinkan, mengapa tidak?” klaim Rossi.
Namun bagi Marc Marquez, Ia malah menolak mentah-mentahl hal tersebut. “Bagi saya tidaklah, Anda bisa membanyangkan jika sedang membelok di kecepatan 270 km per jam dan tiba-tiba ada yang ngomong, ini bukan mobil, jadi saya tak sepakat. Anda hanya butuh perencanaan yang matang sebelum balapan.”
Senada dengan Marquez, Cal Crutchlow juga menegaskan bahwa Ia menolak tegas wacana tersebut. “Bisakah Anda membayangkan kalau tiba-tiba Beefy (kepala mekanik Crutchlow) ngomong di telingaku saat balapan berlangsung? Itu bukanlah rencana yang bagus. Bakal lebih buruk lagi jika Lucio Checcinello yang berbicara di telingaku!” candanya.
Ia menegaskan bahwa Ia mungkin bisa bersikap seperti Kimi Raikkonen di F1. Dimana pernah pada saat race di Abu Dhabi, Ia memaki kru timnya sendiri dan memutuskan radio komunikasi hingga Ia masuk ke garis finish Crutchlow menegaskan Ia malah bisa bersikap lebih buruk dari itu. (Spy/nm)
[…] – Valentino Rossi memberi perhatian khusus pada sosok Marc Marquez. Pembalap Repsol Honda tersebut memang tampil memukau sebelum musim balap MotoGP 2016 memasuki […]
[…] – Marc Marquez akhirnya menunjukan kegarangannya di Free Practice 3 (FP3) MotoGP Misano, San Marino (10/9/2016), […]
[…] – Marc Marquez dijadwalkan kembali ke Sirkuit Sentul, besok Selasa (25/10/2016). Juara dunia MotoGP 2016 ini tidak […]