Sentul (naikmotor) – Kehadiran Harley-Davidson Street 500 di Indonesia diharapkan dapat mendongkrak penjualan PT.Mabua Harley-Davidson 2015 untuk mencapai target 1000 unit. Mengapa Mabua begitu yakin produk buatan India ini dapat diterima pasar?
Irvino Edwardly, Director Sales & Marketing Mabua Harley-Davidson menyatakan, keyakinan mereka mampu menjual H-D Street 500 adalah animo dari para penggemarnya yang sudah mencapai 200 pengorder dari mulai Desember hingga sekarang.
“Street 500 ini memiliki bentuk yang kompak dengan tidak meninggalkan esensi dari kebesaran nama Harley-Davidson, kemudian konsep Urban Living yang diusungnya juga menjadikan Street 500 bisa digunakan sebagai motor harian,salah satunya karena telah dilengkapi pendingin radiator,” ujar Irvino.
Varian Street memang baru di keluarga H-D, namun demikian mereka tidak menghilangkan aksen paras klasik cruiser-nya yang tertera jelas di front-end, karet pembungkus fork serta fairing lampu minimalis. Mereka ingin merangkul para pemula di perkotaan yang ingin naik jenjang statusnya menjadi pemilik moge bermerk legendaris.
Seperti apa performanya? Kami diberikan kesempatan untuk menjajal senjata andalan Mabua di 2015 setelah mengalami penurunan penjualan sepanjang 2014 lalu, akibat naiknya Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPn BM) di bulan April dan melambungnya harga dolar jelang akhir tahun.
Struktur bodinya ramah menyambut postur orang Indonesia, bisa duduk dengan kaki menapak leluasa, tangan menjangkau setang pullback juga rileks dan posisi kaki ditempatkan di mid control atau di tengah, tidak lagi menjulur ke depan. Oiya, kaki Street 500 ditopang roda depan berdiameter 17” dan belakang 15” serta ketinggian jok 654 mm.
Dari empat model yang disiapkan Mabua di Sentul Karting & Motorcycle Circuit pada Media Ride kemarin, kami memilih versi XG500 standar. Dua model lainnya sudah dipasangi knalpot performance bermerk dan brand lokal yang mampu mengeluarkan suara lebih galak layaknya suara motor besar khas Paman Sam.
Benar saja, knalpot standar yang meraungkan gas buang dari mesin V-Twin berdurasi 60 derajat berkapasitas 494cc Revolution X turunan dari V-Rod mengeluarkan suara tidak sangar. Tidak perlu keras juga toh? ini kan motor buat mengantor di kota.
Dipandu instruktur, kami memasuki trek sepanjang 1,2 km dengan 14 variasi tikungan. Sudah jelas tujuannya menjajal kelincahan handling motor yang ditujukan untuk pemakaian harian, meski hanya diberikan tiga lap setiap grupnya.
Untuk motor berkapasitas 500cc, menyusuri sirkuit ini tidak terlalu sulit karena karakter tikungannya cenderung lambat dan kita bisa mengimbangi dengan body control.
Motor yang memiliki wheelbase 1.534 mm ini mudah untuk diarahkan memasuki tikungan, hanya Anda tidak bisa merebah lebih karena siap-siap footstep atau knalpot saat menikung ke kanan menggesek aspal.
Akselerasinya yang enteng juga didukung perpindahan gear lembut meski kami hanya bisa maksimal sampai gigi tiga di beberapa tikungan, sementara spesifikasi motor ini memiliki transmisi enam percepatan.
Satu lagi, penyakit susah mendapatkan posisi gear netral yang biasa mendera H-D tidak lagi ditemukan di varian ini. Sedangkan suspensi kami nilai biasa saja tidak terlalu istimewa, mungkin untuk mengimbangi handlingnya yang gesit.
Anda tertarik menebusnya dengan harus merogoh Rp 219 Juta off-the road? (Arif/nm) Foto: Yusuf Arief, Jaket: A1AM Gear