Jakarta (naikmotor) – Polemik MotoGP Indonesia 2017 mengenai kesiapan penyelenggaraan terutama sirkuit mulai menemui titik terang. Beredar surat dari Dorna yang mengenai informasi terkini Indonesia MotoGP Grand Prix.
Dalam surat tertanggal 6 Juli 2016 yang ditujukan pada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi yang ditandatangani oleh Carmelo Ezpeleta sebagai CEO Dorna penyelenggara MotoGP. Surat tersebut untuk menjawab surat dari Menpora pada 30 Juni 2016.
Pada surat tersebut dijelaskan bahwa manajemen Sirkuit Sentul hingga surat tersebut dibuat belum mengirim master plan Sirkuit Sentul untuk MotoGP Indonesia. Hal tersebut tentunya kontradiktif dengan pernyataan manajemen Sirkuit Sentul yang menyatakan telah siap dengan master plan Sirkuit Sentul sesuai dengan persyaratan yang diajukan Dorna.
“Ya sudah ada balasan surat dari Dorna. Untuk selanjutnya jika masih ingin menjadi tuan rumah pengelola Sirkuit Sentul mau langsung negosiasi sendiri dengan Dorna,” ucap Gatot S. Dewa Broto, Kepala Komunikasi Publik Kemenpora pada NaikMOtor.com (13/7/2016).
Sehingga Ezpeleta seperti mendapat PHP (pemberi harapan palsu) dari pengelola Sirkuit Sentul, pasalnya manajemen Sirkuit Sentul ternyata tidak memiliki master plan MotoGP Indonesia.
Pada surat di alinia yang lainnya Dorna juga berharap, lokasi lain di Sumatera Selatan (Sumsel) untuk diberi informasi perihal proyek tersebut. Sehingga Dorna bisa melakukan analisa dari rencana MotoGP Indonesia di Palembang.
Jika menyimpulkan surat tersebut, sudah dipastikan MotoGP Indonesia 2017 dipastikan batal. Untuk rencana MotoGP Indonesia di Palembang pada 2018 perlu terlebih dahulu abalisa dari Dorna. (Wl/nm)