Assen (naikmotor) – Keunggulan total poin Marc Marquez dari dua pesaing terdekatnya, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi menunjukan pembalap berusia 23 tahun itu semakin meningkatkan kualitas balapnya. Ia tak pernah sekalipun tidak mendapatkan poin, dari delapan balapan musim ini, dan berhasil mengoleksi 145 poin, unggul 24 poin dari Lorenzo, dan 42 poin dari Rossi di peringkat dua dan tiga.
Terlalu dini jika menilai Marquez sudah menang telak dari duo Yamaha, sebab MotoGP 2016 belum mencapai paruh musim. Lorenzo dan Rossi masih sangat berpeluang menjadi juara dunia tahun ini. Tapi poin penting yang harus dilihat bukan hanya soal perolehan poin, tetapi bagaimana pembalap berjuluk The Baby Alien itu melewati setiap seri dengan strategi yang matang.
Marquez tetap manusia biasa, ia juga melakukan kesalahan musim ini, saat terjatuh di Sirkuit Le Mans, Prancis, namun bocah bertampang innocent itu mampu bangkit dan memetik tiga poin di sana.
Perubahan regulasi soal ECU, dan pemakaian ban Michelin sedikit banyak mempengaruhi kinerja Honda RC213V, yang performanya seperti motor Dewa di musim 2013 dan 2014 saat Marquez menjadi juara dunia. Bahkan, di musim 2014 pembalap berdarah Spanyol itu meraih 10 kemenangan beruntun.
Musim ini semua berubah, kemenangan menjadi begitu mahal bagi Honda, dan di saat seperti ini kematangan dan kedewasaan pembalap sangat penting untuk meraih kejayaan. Pengalaman empat tahun di MotoGP cukup banyak mengubah pola pikir juara dunia Moto2 2012 itu.
“Semua orang mengalami proses pembelajaran, dan apalagi cara terbaik untuk melakukan itu, selain (belajar) dari kesalahan sendiri,” ujar Marquez. Ia menambahkan, dirinya adalah orang yang tidak akan percaya tentang suatu hal, sebelum mencoba dan mengalami sendiri hal itu tersebut.
Hasil bagus yang didapatkan Marquez tentu menjadi kegembiraan untuk Honda, apalagi dengan segenap masalah yang harus dihadapi di awal musim ini. Saat ini pembalap dengan nomor motor #93 itu sudah cukup memahami bahwa kemenangan itu tidak melulu harus finish terdepan.
“Di Assen, Marquez menyuguhkan penampilan apik dalam menghadapi balapan yang sulit, ia menyadari tujuan utamanya bukan menang saat ini, tetapi menang di (bulan) November nanti. Kami memperhatikan, khususnya di awal balapan, ketika ia sabar dan menunnggu kesempatan,” Beber Bos HRC Livio Suppo dikutip dari Motorsport.com.
Kesalahan yang membuatnya tertatih menjalani musim 2015 lalu, menjadi pelajaran berharga untuk Marquez, sehingga ia menjadi lebih bijak dalam mengambil keputusan dalam balapan. “Marc (Marquez) telah menunjukan ia belajar dari tahun lalu, dan itu membuktikan betapa cerdarsnya dia, karena tidak mudah membuat perubahan tersebut,” puji Suppo. (Yudistira/nm)