Jakarta (naikmotor) – Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI), mengadakan Rapat Kerja Nasional 2016 sebagai evaluasi enam bulan kepengurusan bersama Pengurus Provinsi (Pengprov), Sabtu (18/6/2016) di Jakarta Selatan.
Dalam hasil rapat itu ada dua hal penting yang disepakati, yakni penyelesaian sistem online Kartu Tanda Anggota (KTA) dan formulasi Pengprov IMI kategori A-B-C.
“Penduduk Indonesia lebih dari 270 juta namun yang menjadi anggota IMI baru 50 ribu orang saja. Padahal Australia saja dengan jumlah penduduk 50 juta, 10 juta orang di antaranya terdaftar sebagai anggota Australian Automobile Association (AAA) – Mobility dan Confederation of Australian Motorsport (CAMS) – Sport,” ujarnya.
Salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan sistem online untuk pendaftaran. Sistem IT itu juga akan meliputi pengurusan Kartu Ijin Start (KIS) dan rekomendasi event. Itu diharapkan sudah selesai pada Rakernas 2, akhir 2016,” ujar Sadikin Aksa, Ketua Umum PP IMI, di acara yang disertai buka bersama anak yatim itu.
“Soal standarisasi Pengprov itu berkaitan dengan program di atas. Tentu pembinaan event motorsport akan berjalan efektif jika Pengrov memenuhi standar tertentu. Kelak Pengprov A, akan mampu mengawasi penyelenggaraan event bertaraf Internasional, Pengrov B untuk event nasional, sedangkan Pengrov kategori C hanya boleh event daerah saja,” papar pria yang akrab disapa Ikin.
Soal MotoGP di Indonesia, Ikin menyatakan bahwa pihak PP IMI sudah dilibatkan dalam komunikasi dengan Dorna. “Kita bersyukur telah diajak berkonsultasi oleh Pemerintah. Dan pemerintah sudah siap dengan dananya, hanya tinggal masalah venue, apakah Sentul atau Sumatera Selatan. Tentunya mereka yang harus sudah menyampaikan master plan kepada Dorna sebagai promotor MotoGP. IMI akan berperan sebagai jembatan komunikasi antara Pemerintah, Dorna, FIM, dan venue, dengan rekomendasi safetynya,” pungkasnya.
“Pemerintah sudah sepakat membayar commercial fee kepada Dorna. Sekarang tinggal menunggu keputusan dari pihak Sentul saja, mau merenovasi Sentul tanpa harus menggunakan dana pemerintah, mau apa enggak,” ujar Ikin.
Ikin menambahkan, kini Dorna sangat memperhatikan soal keselamatan khususnya soal layout sirkuit usai tragedi Luis Salom di Catalunya Spanyol yang memiliki dampak luas terhadap penyelenggaraan balapan di seluruh dunia.(Afid/nm)