Medan (naikmotor) – Pameran Otomotif Medan (POM) 2016 menjadi pameran otomotif terlengkap dan terbesar di wilayah Sumatera Utara. POM kelima kalinya tersebut tengah berlangsung di Santika Dyandra Convention Center hingga Minggu, 29 Mei 2016.
POM 2016 juga wahana terpadu untuk bersinergi semua kalangan baik produsen, akademisi dan stakeholder lain untuk mendorong kemajuan di bidang otomomotif. Seperti halnya yang terlihat karya personal mobility ketimbang sebuah mobil dari Institut Teknologi Medan (ITM)
Rakitan karya mahsiswa berupa tiga roda Tim Sarang Helang proto ethanol. Walau berkonotasi mobil, tetapi produk lebih mirip konsep personal mobility berbahan bakar alkohol.
Konsep berpenggerak mesin Honda SuperCub 800 1983 70cc dengan sedikit ubahan pada kepala piston yang dipertebal, dan kopling sentrifugal diubah menjadi manual.
“Perubahan dimaksudkan agar rasio kompresi sekitar 9:1 naik menjadi 11:1, karena ethanol lebih 95% yang menjadi bahan bakar pengganti bensin memiliki nilai oktan sekitar 120,” jelas Mahyunis, dosen pembimbing tim.
Sisanya, bagian transmisi dan casing serta sproket depan masih bawaan asli. Tenaga mesin ditransmisikan ke roda belakang tunggal dengan perantaraan rantai. Komponen geraknya banyak menggunakan komponen sepeda seperti pelek hub, rem cakram,hingga ban. Sedangkan rangka buatan sendiri dengan bodi berbahan serat kaca dan mampu menahan beban dinamis hingga 160 kg dan beban statik 75kg.
Sementara di bagian intake mesin pun diubah dengan karburator tambahan, yang akan mengatur agar agar campuran udara dan alkohol ideal. Namun tak seperti mesin konvensional yang mengambil udara bebas, udara tambahan disuplai dari tabung bertekanan.
“Karena alkohol butuh rasio campuran udara 1:9, sistem induksi dibantu udara bertekanan,” jelas dosen lulusan USU itu sambil menunjukkan tabung udara tambahan dan karburator tambahan. “Agar induksi dengan alkohol seperti sistem injeksi.” Karburator bawaan bisa difungsikan jika menggunakan bensin saja. “Jadi konsep mampu memakai bahan bakar minyak atau alkohol,” lanjutnya.
Konsep dibuat sebagai tugas akhir mahasiswa dan lomba. Dan konsep akan terus dikembangkan dari tahun ke tahun, tahap awal soal material, berikutnya sasis dan sseterusnya agar kelak mencapai suatu titik karya otomotif yang sempurna.
Alhasil konsep mampu melaju hingga kecepatan puncak 90 km/jam, dan dengan konsumsi bahan bakar 1 liter untuk 120 km, tapi masih berencana dikembangkan hingga untuk 300 km. Emisi yang dihasilkan hanya CO2 dan tanpa asap hanya uap air.
Sepertinya konsep mahasiswa ITM bisa mendukung program Pemerintah soal penurunan emisi hingga 29% pada 2030.(Afid/nm)