Metode pengetesan dilakukan untuk 12 sampel bensin RON 90, 92, 95 dan 98 aneka merek dari SPBU di Jakarta.
“Pengujian ini sekaligus membuktikan apakah pengukuran RON Bensin dengan Oktis-2 tersebut akurat atau tidak,” ujar Billy Riestianto, Editor In Chief Otohub.co di sela-sela pengujian.
Pada pengujian RON secara dengan metoda mencari sifat dieletrik itu disiapkan dua alat ukur Oktis-2 untuk perbandingan pengukuran.
“Terbukti dalam satu bahan bakar ada hasil RON sama tapi ada juga yang berbeda. Jadi secara prinsip alat Oktis-2 tidak terlalu stabil atau akurat,” jelas Dr. Tri Yuswidjajanto Zaenuri.
Oktis-2 disetting berdasarkan PYC meski bisa juga secara AKI. Pada pengujian dilakukan 3 kali pembacaan data. Hasilnya semua angka yang dikorelasikan dengan RON adalah di atas angka klaim yang dibuat oleh produsennya.