Momen Idul Fitri kami rayakan di kampung halaman Desa Tundagan yang harus kami jangkau melewati jalanan dengan tanjakan terjal dan turunan curam serta berkelok. Santapan yang mudah kami taklukan meski di sebagian belokan masih terasa bergeser, mungkin pengaruh ban yang ber-kompon medium cenderung keras karena traction control system (TCS) tengah kami aktifkan.
Sawah menghijau menjadi pemandangan sepajang perjalanan selama kurang lebih 35 menit dari Kota Kuningan. Kami pun larut dalam kebahagiaan karena bisa berkumpul bersama sanak saudara dari berbagai kota di tanah kelahiran. Silaturahmi dan botram atau makan di sawah menjadi kegiatan rutin kami, selain nyekar ke makam keluarga.
Sayang, cuaca di Kuningan beberapa waktu selama libur lebaran banyak diguyur hujan, kami pun tidak sempat mengeksplorasi lebih banyak lagi kawasan wisatanya. Selain itu, juga kemacetan terjadi di mana-mana terutama di kawasan obyek wisata dan tempat kuliner.
Sabtu (5//4/2025) pukul 09.00 menjadi waktu keberangkatan kami kembali ke Jakarta melalui jalur yang sama dengan kondisi lalu lintas ramai lancar. Sesekali kami terlibat salip-salipan dengan skutik lain yang digunakan pemudik di jalur Pantura. Kepadatan mulai mengadang saat masuk Karawang dan Cikarang. Kami pun tiba di Jakarta pada pukul 16.00 dengan kondisi hujan sejak dari Bekasi. Alhamdulilah. Oiya, perjalanan kami juga dibalut dengan riding gear yang aman yakni helm Bell Broozer dari Bell Helmets Indonesia serta jaket Yellowcorn dari Yellowcorn Indonesia. (Arif/nm)