“Kini para pembalap masuk ke kelas Kejuaraan Dunia Moto3 pada usia 18 tahun, tinggi mereka 180 cm dan beratnya mungkin 70 kg,” tutur Boscoscuro pada musim gugur 2022.
“Kemudian mereka harus mengendarai mesin kecil satu silinder 250 cc dengan tenaga 60 hp. Menurutku, kita membutuhkan motor yang lebih besar dengan mesin yang lebih bertenaga untuk kelas Moto3. Bukan hanya karena para pemula yang kini berusia 18 tahun, tetapi juga karena kesenjangan antara mesin 250 cc dan mesin tiga silinder 765 cc di Moto2 telah menjadi terlalu besar. Seseorang harus mempertimbangkan apakah akan beralih ke mesin dua silinder 400 atau 500 cc di Kejuaraan Dunia Moto3. Dalam Kejuaraan Dunia Supersport, kapasitas maksimum 600 cc telah lama ditingkatkan,” lengkapnya.
CEO Dorna Carmelo Ezpeleta pun turut mengatakan bakal memikirkan regulasi Moto3 di masa depan.
“Baru-baru ini, saya bahkan melihat bakat-bakat muda di Red Bull Rookies Cup dan seri junior lainnya yang sangat besar untuk Moto3. Saya setuju, kita perlu memikirkan sesuatu,” ujarnya.
Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer, juga memikirkan hal ini, karena pabrikan Austria itu akan menyediakan 61,5 persen mesin di grid Moto3 pada tahun 2025, sedangkan sisanya berasal dari Honda.
“Perubahan akan terjadi paling cepat pada tahun 2027, mungkin tidak sampai tahun 2028,” kata mantan wakil juara dunia motocross tersebut.
