Jakarta (naikmotor) – Filosofi engineering motor elektrik dan latar belakang yang membuat kehadiran GESITS berbeda dengan motor atau skuter listrik yang banyak di pasar yang masih menggunakan motor penggerak in-wheel (hub). Motor listrik karya anak bangsa buatan ITS bekerjasama dengan Garansindo ini kami kupas dari berbagai sisi teknologi.
Karena buatan dalam negeri, tentu saja riset yang dilakukannya menyesuaikan dengan perilaku motoris Indonesia seperti kebiasaan membawa motor, menghadapi banjir dan juga doyan modifikasi.
Konstruksi
GESITS memiliki kontruksi drivetrain yang mirip dengan sepeda motor konvensional, yaitu motor listrik diletakkan di atas rangka dan untuk mentransmisikan daya dari motor ke roda menggunakan belt dan pulley.
Konstruksi ini memang akan sedikit menurunkan efisiensi daya yang ditransmisikan dari motor listrik ke roda karena adanya gesekan pada belt dan pulley. Tetapi dalam konteks sepeda motor listrik yang akan digunakan sebagai kendaraan sehari-hari, kita tidak bisa hanya melihat dari sisi trasmisi daya, ada beberapa aspek lain yang harus diperhatikan.
Motor listrik (motor penggerak) pada GESITS diletakkan di atas rangka, hal ini dilakukan karena mempertimbangkan stabilitas dari GESITS pada saat dikendarai.Sedangkan konstruksi motor listrik in-wheel (hub) akan menambahkan massa pada komponen unsprung mass yang tentunya akan membuat kendaraan semakin tidak stabil pada saat dikendarai.
Selain masalah kestabilan, penempatan motor listrik di atas rangka (bukan in-wheel) juga mempertimbangkan masalah keamanan terkait risiko banjir yang sering terjadi di Indonesia. Pemasangan motor listrik di atas rangka juga bertujuan untuk isolasi motor listrik.
Dengan konstruksi yang sekarang motor listrik GESITS dapat diisolasi dengan baik (waterproof). Sehingga tidak perlu khawatir ketika dikendarai di daerah yang rawan banjir. Sebagai illustrasi motor penggerak pompa air di akuarium dapat diisolasi dengan baik dan tetap berfungsi meskipun terendam air sepenuhnya.
Berbeda dengan konstruksi motor listrik in-wheel yang akan sedikit susah atau bahkan tidak memungkinkan untuk diisolasi dari rendaman air karena konstruksinya menjadi satu dengan poros dan roda nya.
Kemampuan GESITS untuk menerjang daerah banjir juga didukung dengan konstruksi baterai yang ditempatkan di bawah jok dengan desain casing waterproof pula. Konsep waterproof ini nantinya akan dibuktikan oleh tim peneliti dalam tahap pengujian banjir dalam kondisi yang paling ekstrem.
Selain itu, konstruksi drivetrain yang diterapkan pada GESITS juga mempertimbangkan kepraktisan dalam penggunaannya. Risiko ban kempes, ban bocor, bahkan keinginan konsumen untuk memodifikasi pelek maupun ratio pulley sudah menjadi bahan pertimbangan tim peneliti.
Sehingga dengan konstruksi drivetrain yang ada di GESITS saat ini akan memudahkan konsumen baik saat menghadapi masalah ban bocor maupun pada saat ingin melakukan modifikasi penggantian pelek karena motor listrik tidak menjadi satu dengan pelek (sama dengan sepeda motor konvensional).
Sehingga keputusan menempatkan motor listrik di atas rangka dan baterai di bawah jok merupakan pilihan yang tepat jika dilihat dari sisi engineering, kepraktisan, maupun keamanan dengan tidak terpaku pada efisiensi transmisi daya saja.
Daya Motor
Motor listrik yang disematkan di GESITS memiliki daya 5 kW. Keputusan menggunakan motor listrik dengan daya 5 kW ini didasarkan pada pertimbangan kebutuhan pasar. Tidak dipungkiri bahwa konsumen sepeda motor di Indonesia pada umumnya lebih memilih sepeda motor yang bisa dipacu dengan kecepatan sedikit tinggi ketimbang sepeda motor dengan top speed rendah.
Sehingga pemilihan motor listrik 5 kW merupakan pilihan yang tepat untuk mengakomodasi permintaan pasar karena dengan daya motor sebesar itu memungkinkan pengendara untuk memacu GESITS hingga 100 km/jam.
Baterai
Daya jelajah GESITS didukung dengan kapasitas batterai yang cukup besar yaitu 5 kWh. Dengan kapasitas baterai sebesar itu dan pola berkendara masyarakat Indonesia pada umum nya (60 – 80 km/jam) maka sekali pengisian penuh GESITS dapat digunakan untuk berkendara sejauh ± 100 km.
Baterai pada GESITS juga didesain removable atau portable sehingga mudah dan praktis pada saat ingin di charge di dalam rumah atau kantor serta juga untuk mendukung strategi battery swapping ( tukar tambah isi baterai di jalan ). Ketika kapasitas energi di dalam batai habis, konsumen akan dengan mudah menukar dengan yang baru dalam waktu yang singkat.
Sistem Monitoring
Aplikasi monitoring untuk sepeda motor listrik GESITS yang dikembangkan pada smartphone dengan operating sistem Android tentunya juga telah dipertimbangkan untuk pasar Indonesia. Sebagian besar penjualan smartphone di Indonesia dikuasai oleh pasar Android sehingga pengguna smartphone berbasis Android adalah yang terbesar di Indonesia.
Selain itu Android merupakan operating system yang open source maka tidak menuntup kemungkinan bahwa ke depan aplikasi monitoring untuk GESITS dapat di open untuk dikembangkan seluruh konsumen GESITS.
Aksesori
GESITS juga dilengkapi dengan lampu DRL (Daytime Running Light) yang memanjang dari depan hingga samping bodi untuk bagian depan, dan dari belakang hingga samping bodi untuk bagian belakang.
Lampu DRL tersebut memiliki dua fungsi yaitu sebagai lampu DRL sesuai ketentuan peraturan lalu – lintas di Indonesia yang mewajibkan sepeda motor untuk menyalakan lampu disiang hari serta berfungsi sebagai lampu sein ketika akan berbelok.
Desain memanjang hingga ke samping body ditujukkan untuk meningkatkan safety pada kendaraan lain yang berada di samping (berada di area blind spot) dapat melihat nyala lampu sein dari samping dan mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. (Arif/rls/nm)