NaikMotor – Startup e-bike UBCO asal Selandia Baru masuk receivership akibat krisis keuangan. Masa depan inovator 2×2 all-wheel-drive kini tidak pasti.
UBCO, startup e-bike asal Selandia Baru yang terkenal dengan model 2×2 all-wheel-drive, kini menghadapi ancaman kebangkrutan. Perusahaan ini masuk ke dalam status receivership karena masalah keuangan yang serius.
UBCO sempat populer lewat kerja sama dengan Australia Post untuk pengiriman menggunakan 175 unit e-bike Duty 2×2.
Meski sukses di awal, perusahaan ini gagal mengelola investasi senilai 70 juta dolar AS atau sekitar Rp 1 triliun yang mereka kumpulkan.
Salah satu kreditur terbesar UBCO adalah Callaghan Innovation, lembaga negara Selandia Baru, dengan utang sebesar Rp 6 miliar.
Kini, Grant Thornton ditunjuk untuk mengelola aset dan utang UBCO setelah seluruh kontrak karyawannya dihentikan.
Baca juga: Edisi Khusus UBCO Listrik 2×2, Lengkap dengan Aksesori Penunjang Utilitas