Kesempatan untuk mencoba langsung motor itu pun datang setelah seremoni peluncuran, (15/1/2025) di Senayan Park. Meski kami merasa, pengujian di closed track kecil tidak bisa menjadi jaminan menguras performanya secara penuh, namun hanya bisa sebagai mendapatkan impresi pertama.
Komposisi dimensi bodi MAKA Cavalry terbilang ramah sebagai kendaraan harian di perkotaan, dari tinggi, lebar hingga tinggi jok 770 mm serta ground clearence 140mm. Posisi tangan menggapai setang serta jarak kaki menyentuh tanah membuat kita nyaman dan leibih pede melarikannya.
Melajukan MAKA Cavalry di awal terasa lebih lembut, namun akseserasinya meningkat di putaran tengah ketika kami memutar penuh sebelum menutup di titik poin pengereman. Kami melakukan pengereman secara keras dengan menekan tuas rem belakang secara dalam. Tidak terasa bodinya oleng meski suara mendecit muncul dari gesekan ban dengan permuakaan trek.
Desain trek untuk test ride MAKA Cavalry memang dibuat bisa metasakan semua performa baik zigzag sampai membentuk setengah lingkaran untuk mengetahui handlingnya. Mudah dikenalikan adalah salah satu yang kami tangkap dari kelincahannya tatkala melalui jalur cone. Kami sampai mencoba memiringkan bodi motor secara ekstrem untuk mendapatkan sensai kestabilannya saat mengitari lintasan.
Kami dihadapkan juga dengan trek menanjak dan menurun yang bisa dilalui dengan mudah. Suspensinya juga bisa diandalkan untuk melibas permukaan yang tudak terlalu kasar hingga saat melewati jejeran gundukan/superbowl pendek yang disediakan. Kalau dalam kecepatan penuh karena ditempatkan setelah turunan, memang lebih terasa kaku, namun bila secara pelan, kemampuan suspensi meredam guncangan akan lebih terasa mereduksi guncangan.
Kami melakukannya sampai dua kali untuk bisa mendapatkan impresi sebagau Motor Paling Enak. Kesimpulannya setelah merasakan impresi pertama test ride MAKA Cavalry, mootr listrik ini bisa menjadi salah satu pilihan bagi para komuter yang mencari kendaraan untuk digunakan harian.(Arif/nm)