Jakarta (naikmotor) – Mantan pembalap Suzuki, Kevin Schwantz menyarankan Maverick Vinales untuk bertahan di Suzuki setidaknya satu musim lagi. Menurutnya, tim yang kembali berlaga di MotoGP pada tahun 2015 lalu itu memiliki potensi besar untuk bersaing dengan tim pabrikan lain.
Maverick Vinales saat ini adalah pembalap yang paling ramai dibicarakan dalam bursa transfer musim depan. Podium pertama untuk Suzuki sejak 2008, yang diraih Vinales di Le Mans menunjukan pemuda 21 tahun itu bisa semakin kompetitif.Dan tentu saja, prestasi Vinales menyulut opini termasuk seorang Kevin Schwantz, manta juara dunia GP500 dan ikon Suzuki.
Menurut Schwantz, jika Vinales memperpanjang kontraknya, itu merupakan keputusan yang baik untuk kariernya. “Jika saya menjadi Vinales, saya mencoba membuat pekerjaan yang baik, dan keputusan yang baik untuk bertahan di Suzuki,” ucap Schwantz.
Penampilan di Le Mans juga bisa menjadi parameter, bahwa Vinales mampu tampil memukau apalagi jika tidak melakukan kesalahan di awal balapan.
“Jika dia tidak melakukan start yang buruk (di Le Mans), Vinales bisa melakukan apa yang dilakukan (Valentino) Rossi, merangsek dari belakang dan bersaing dengan Marc Marquez dan Andrea Dovizios, bahkan sebelum mereka terjatuh. Di pertengahan balapan, kecepatan Vinales sama dengan Rossi,” kata pembalap yang meraih gelar juara dunia bersama Suzuki tahun 1993 itu.
Saat ini, Suzuki tampil jauh lebih baik ketimbang tahun lalu. Bahkan, Schwantz menilai tidak ada kesenjangan antara Yamaha dan Suzuki saat ini. Masalah pada top speed yang dialami musim lalu, sudah cukup teratasi musim ini, dan hasilnya Vinales dan Aleix Espargaro bisa bertarung di barisan depan dalam balapan.
“Jelas Ducati masih jadi yang paling kuat (soal power motor). Tapi, jika Anda lihat di Qatar dan Argentina, Suzuki memiliki kecepatan yang sama dengan Yamaha di lintasan lurus. Bahkan Rossi menilai motor Suzuki bisa jadi pemenang dalam balapan,” terang pria berusia 51 tahun itu.
Jika Vinales pindah ke Yamaha, ia akan bersanding dengan Rossi yang memiliki pamor sangat kuat di Yamaha. Hal itu, diungkapkan Schwantz, akan menjadi tekanan buat pembalap kelahiran Spanyol itu, ia dituntut untuk bisa tampil lebih baik dari The Doctor.
“Masalahnya jika pindah ke Yamaha adalah menjadi rekan satu tim Rossi. Jika dia mengalahkan Vinales, kualitasnya akan merosot. Tapi jika Vinales bertahan di Suzuki tidak tertekan dan dapat bekerja sendiri untuk berkembang menjadi pembalap yang komplit,” cetus Schwantz.
Faktor lain untuk meraih kemenangan juga harus dimiliki Vinales, bukan hanya soal motor. “Pembalap juga harus mengombinasikan skill dan kecerdasan dalam balapan,” tutup Schwantz. (Yudistira/nm)