“Proses mendapatkan homologasi FIA itu kita tentu berkordinasi dengan IMI dan FIA. Biayanya total Rp 8 miliar untuk tiga tahun termasuk jasa konsultan, pengadaan barang speedbump dan pemasangannya. Semua biaya tersebut ditanggung penuh oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai induk dari MGPA. Penggunaan speedbump ini sifatnya bot-on jadi bisa dilepas pasang kalau untuk balap motor,” sebut Samsul Purba, Wakil Direktur MGPA.
Sementara menyambut gelaran MotoGP 2025, Samsul juga akan menyiapkan langkah strategis dari sisi harga tiket, hospitality serta akomodasi bekerjasama dengan para stakeholder provinsi NTB. “Kita akan menghadap gubernur NTB terpilih mengenai semua aspek terkait dengan penyelenggaraan event di Mandalika khususnya MotoGP karena dampaknya besar bagi masyarakat setempat. “
Seiring dengan meningkatnya ajang balap mobil di Mandalika, salah satu target MGPA di 2025 adalah membentuk tim balap sendiri.”Nantinya kita akan ikut balapan di Sentul sebagai partisipasi kita di motorsport bukan sekadar mengadakan event tapi ikut juga berkompetisi di sirkuit Sentul,”jelas Priandhi. (Arif/nm)