Fabby mengungkapkan bahwa mayoritas BBM seperti Pertalite dan Pertamax memiliki kualitas rendah yang mempunyai kandungan sulfur mencapai 150-400 ppm.
Sulfur sendiri merupakan komponen minyak mentah yang terdapat pada bensin dan diesel. Saat dibakar, sulfur menghasilkan emisi berupa sulfur dioksida (SO2).
Untuk itu, ia mendorong penuruan kandungan sulfur dengan memperketat standar kualitas BBM, seperti menerapkan Euro IV yang membatasi sulfur maksimal 50 ppm.
“Polusi udara menyebabkan kerugian perekonomian yang meningkatkan biaya kesehatan, menurunkan produktivitas masyarakat dan kerusakan lingkungan,” jelas Fabby.
Prof. Budi Haryanto, Ketua RCCC UI mengatakan bahwa di Jakarta, total kasus penyakit akibat polusi udara mencapai 175 ribu hingga 599 ribu pada periode 2016-2021.
