Selain memberikan ruang bagi kreativitas, Sandiaga juga menekankan dampak positif Kustomfest terhadap ekonomi. “Tahun lalu, Kustomfest menghasilkan perputaran ekonomi hingga Rp20 miliar,” jelasnya.
Sandiaga menjelaskan bahwa Kustomfest bukan hanya sekadar pameran otomotif, tetapi juga menjadi ajang untuk mempromosikan berbagai produk ekonomi kreatif dari Indonesia. Banyak wisatawan dan modifikator asing yang tertarik untuk membeli aksesoris motor hasil karya modifikator lokal.
“Ternyata craftsmanship kita sangat diunggulkan dan harus terus dikembangkan ke depan,” tambahnya. Selain produk otomotif, aksesoris pakaian dan barang kerajinan tangan juga menjadi daya tarik bagi pengunjung.
Sandiaga menyoroti pentingnya peningkatan akses transportasi menuju Yogyakarta. Salah satu upayanya adalah dengan menambah penerbangan internasional langsung ke Yogyakarta untuk mendukung acara seperti Kustomfest.
“Ini menjadi pemicu untuk menghadirkan lebih banyak penerbangan langsung ke YIA (Yogyakarta International Airport),” ujar Sandiaga. Ia berharap, dengan adanya peningkatan akses ini, lebih banyak wisatawan mancanegara akan datang setiap tahunnya.
Kunjungan Menparekraf ke Kustomfest turut didampingi oleh Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam, serta Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin. (Awang/Contrib/NM)
