Meski Yamaha mengalami kemajuan yang lambat pada tahun 2024, Quartararo mengakui kemerosotan performa merek Jepang itu sejak tahun 2022 berdampak buruk padanya.
“Saya punya masalah dengan motor dan juga masalah mental, saya rasa. Pada akhirnya, ketika saya menghabiskan empat tahun berjuang untuk gelar dan satu tahun saya finis di posisi kesepuluh, itu rasanya aneh,” jelasnya lagi.
“Bahkan hal ini membuat saya meragukan diri sendiri dan berpikir, ‘apakah hanya saya, apa yang terjadi?’. Dalam dua tahun terakhir, kita belum mengalami kemajuan sama sekali, sedangkan negara lain telah membuat langkah maju yang besar,”
“Saat ini, kami masih tertinggal, tetapi saya pikir saya telah belajar banyak untuk tetap tenang dan yang terpenting membuat motor berevolusi dengan cara sebaik mungkin,”
“Tetapi memang benar bahwa secara mental itu tidak mudah.” tutupnya. (Yuka/Contrib/NM)