Dalam wawancara YouTube dengan ‘Legend’, Quartararo mencurahkan semuanya.
“Yamaha adalah tim legendaris. Mimpiku ketika aku masih kecil adalah pergi ke sana karena Valentino Rossi ada di sana. Namun saya siap meninggalkan Yamaha, meskipun ini adalah tim impian saya, saya merasa siap untuk meninggalkannya.” ujarnya.
“Dan Yamaha membuat beberapa perubahan yang sangat besar. Mereka telah membuat investasi besar dalam proyek ini, merekrut banyak teknisi baru,”
“Bahkan untuk merek, untuk Yamaha, tidak baik tertinggal jauh di pasarnya. Sayangnya, Anda tidak bisa kembali ke puncak dalam beberapa minggu atau bulan, menurut saya itu butuh waktu tahunan,”
“Itulah yang membuat saya mengambil keputusan untuk bertahan di Yamaha, bertemu dengan orang-orang yang datang dari merek lain dan mengerjakan proyek yang sangat besar,”
“Dan saya memutuskan untuk memperbarui kontrak dengan Yamaha untuk dua tahun ke depan,” tambahnya lengkap.
Kedatangan Max Bartolini dari Ducati sebagai direktur teknik di Yamaha menjadi faktor utama yang membuat Quartararo bertahan di merek Jepang itu.
Sepanjang kampanye 2024, Yamaha telah memanfaatkan keuntungan konsesinya untuk melakukan sejumlah pengujian dan memperkenalkan sejumlah inovasi baru.
Hal ini yang membuat Yamaha membuang filosofi mesin empat silinder segarisnya dan menggantinya dengan V4 pada tahun 2025.
