Jakarta(naikmotor) – Pembalap tim Federal Oil Gresini Moto2, Sam Lowes antusias untuk segera tampil di MotoGP, tahun depan. Bersama tim Aprilia Gresini, pria berkebangsaan Inggris itu mengupayakan posisi 10 besar di musim debutnya.
Sam menjadi satu-satunya pembalap Moto2 yang sudah mengonfirmasi perihal kontrak bersama tim MotoGP. Ia akan menjajal motor Aprilia RS-GP terbaru, pada bulan Juni mendatang.
“Aprilia memberikan peluang yang besar untuk saya menjadi rookie di MotoGP. Saya memilih Aprilia sebagai tim pabrikan, karena mereka bisa memberikan motor yang sesuai keinginan saya. Saya merasa senang bekerjasama dengan Aprilia,” tutur Sam kepada tim NaikMotor.com dan tiga media lainnya dalam sesi interview khusus di acara Federal Oil Special Experiemce with Sam Lowes di Jakarta, Minggu (1/5/2016).
Dari empat balapan Moto2 musim 2016, pembalap yang pernah berlaga di ajang Superbike itu mampu tampil gemilang, hingga mampu memuncaki klasemen sementara dengan 72 poin. Ia dikenal memiliki gaya sliding yang mengundang decak kagum dari penonton balapan. Di MotoGP, Sam mengaku butuh penyesuaian dengan karakter motor yang memiliki kapasitas mesin lebih besar.
“Motor di Moto2 memiliki power yang lebih kecil, sehingga saya bisa menahan gas ketika masuk tikungan, serta memainkan kopling seperti menekan tuas rem, hal itu membuat saya bisa melakukan sliding dengan baik. Motor di MotoGP berbeda, powernya besar, ketika masuk tikungan harus lebih pelan, tapi saya mencoba untuk tetap sliding,” cetus saudara kembar pembalap tim Pata Yamaha WSBK Alex Lowes itu, sembari terkekeh.
Untuk motornya di MotoGP, Sam mengaku tidak ingin menggunakan winglet. Komponen tersebut, menurutnya, justru dapat menimbulkan bahaya. “Saya rasa tidak butuh Winglet. Ducati punya winglet yang sangat besar, sedangkan Yamaha dan Honda ukurannya lebih kecil, motor terlihat seperti pesawat terbang. Winglet bisa jadi membahayakan, dan tidak mustahil bisa mengakibatkan cedera bagi pembalap,” komentarnya.
Pria berusia 25 tahun itu ingin segera merasakan persaingan dengan pembalap idolanya, Valentino Rossi. Ia sejak lama mengidolakan juara dunia tujuh kali MotoGP itu. Menurutnya, The Doctor adalah pembalap yang hebat, bukan hanya dari prestasi, tapi juga sikapnya. “Meskipun ada pembalap yang mengalahkan jumlah kemenangan Rossi, saya tetap menganggapnya yang terbaik. Tidak banyak atlet yang mampu berkarir lama di bidang olahraga yang ditekuni, Rossi bisa tetap tampil baik selama 16 tahun berada di MotoGP,” Ucapnya.
Sam memiliki target juara di Moto2 tahun ini, ia berusaha keras mempertahankan posisinya di klasemen saat ini. Soal strategi, ia mengaku ingin memaksimalkan kemampuannya sepanjang musim. “Saya tidak dapat menjawab soal di sirkuit mana yang menjadi prioritas untuk meraih kemenangan, tapi yang jelas saya mengupayakan yang terbaik. Mungkin jika diminta memilih, saya sangat suka dengan karakter sirkuit Philip Island (Australia), yang memiliki banyak tikungan cepat. Menurut saya, trek paling sulit adalah Sachsenring (Jerman), karena bentuknya seperti roller coaster,” ungkap dia.
Sedikit menyinggung soal tim-tim di MotoGP, Sam mengatakan, ia lebih tertarik pada Yamaha, jika harus memilih dibanding dengan Honda dan Ducati. “Mungkin saya bisa pilih Ducati, jika mereka membayar mahal,” kelakar Sam. (Yudistira/nm)