“Kecepatan para pembalap di depan saya tak terlalu kencang. Termasuk saat saya bertarung dengan orang-orang hebat, seperti Pecco (Bagnaia). Saya pikir sudah bertahun-tahun saya tidak bertarung dengannya seperti itu, meskipun di Aragon ini ia memiliki momen Sprint Race terberat di musimnya,”
“Namun setidaknya kami mengambil kesempatan untuk membawa senyuman kepada orang-orang di dalam tim dan untuk diri saya sendiri.” jelasnya.
Quartararo menjelaskan, untuk bertarung dengan Bagnaia pertanda ia harus berada pada batas kemampuan Yamaha M1 miliknya.
“Saya jelas berada di batas maksimal,” ujar Quartararo.
“Saya melakukan banyak kesalahan saat Pecco ada di depan saya, jadi dia sempat melaju kencang. Saya terus berjuang keras untuk mencoba menyalip, dan akhirnya pada putaran terakhir saya berhasil,”
“Ini menjadi hal yang positif dan mudah-mudahan pada sesi Race saya bisa membawa kejutan hebat juga,” tutupnya. (Yuka/Contrib/NM)