NaikMotor – Suzuki Satria 120 R, underbone lawas kini jadi primadona pecinta 2-tak di tanah air. Ada cerita tentang tantangan restorasi Satria 120R dari kolektornya.
Suzuki Satria 120 R adalah varian bebek/ underbone dengan mesin dua langkah (2-tak) dari pabrikan Suzuki. Terlahir dari keluarga RG, Satria 120 adalah versi pembesaran kapasitas versi pabrikan dari Suzuki RG Sport 110 yang lebih dulu lahir di negeri asalnya Malaysia.
Di Indonesia Satria 120 R kerap disebut dengan Satria Hiu. Tetapi perbedaan dengan versi Malaysia yang cukup banyak, mulai dari perbedaan diameter dan langkah silinder, diameter lubang venturi karburator, rasio kompresi hingga power dan torsi maksimum.
Satria 120 pertama hadir di Indonesia tahun 1997 dengan varian pertamanya yaitu Suzuki Satria 120 S, versi kopling semi otomatis dengan 5 percepatan. Lalu disusul kelahiran adiknya pada tahun 2000, Suzuki Satria 120 RU, mengusung kopling manual dengan 6 percepatan.
Sekilas memiliki model body yang sama dengan adiknya. Tetapi memiliki perbedaan besar pada bagian mesin; engine starter, jumlah percepatan, dan tipe kopling. Hingga pada tahun 2003, hadirlah versi impor dari pabrikan, dengan mengusung perubahan total pada desain body dan kandungan material yang nyaris keseluruhan langsung dari Malaysia.
Mengusung kapasitas silinder terbesar pada masanya. Teknologi sistem pendinginan udara Jet Cooled, yang telah terbukti baik dalam melepaskan panas mesin ke udara bebas. Juga dengan rangka dual craddle box seperti yang hanya ditemukan pada kelas sport. Sepeda motor ini juga mengusung teknologi SCAF (Suzuki Computerized Analized Frame), serta sistem komputerisasi analisis rangka.
Baca Juga: Modifikasi Honda Genio Pamer Gaya Pop Culture
