Melanjutkan perjalanan dari Depok sekitar pukul 14.00, kami menuju arah Bogor di tengah suasana lalu lintas yang tidak begitu padat. Sesekali kami memacu Versilia dengan memutar gas hingga di kecepatan 80 km per jam. Lepas dari Bogor, lalu lintas mulai ramai hingga kami harus lincah meliuk-liuk melewati kendaraan lainnya. Tanjakan sepanjang menuju Puncak dari Cisarua berhasil Versilia taklukan meski tenaga yang dikeluarkannya tidak besar. Kami harus pintar memainkan putaran gas untuk bisa mendapatkan tenaganya mendaki jalan dengan belokan saat arus jalan ramai dengan kendaraan lainnya.
Menikmati sore dengan mengendarai Versilia di turunan setelah puncak pass, sangat menyenangkan. Posisi riding yang nyaman juga mendukung saat kami bermanuver di tiap tikungan menuju Cianjur, ditambah dengan pemandangan Indah di sekitaran pegunungan.
Tanjakan selesai, Versilia dihadapkan jalanan menurun dari Puncak. Beruntung pengeremannya sudah dilengkapi dengan cakram di kedua rodanya, membuat kami lebih tenang dan bisa tiba di Cianjur. Kami melakukan rehat sejenak untuk mengisi perut sambil mengecek kondisi motornya. Hal ini karena jalur yang akan dihadapi dari Cianjur sampai Padalarang butuh performa motor maksimal serta konsentrasi tinggi
Jalanan yang tidak terlalu ramai usai Maghrib, membuat kami bisa melarikan Versilia hingga 100 km/jam di jalanan lurus dengan stabil. Cahaya lampu yang dikeluarkannya pun membantu mata untuk mengawasi jalanan jauh ke depan. Namun, tantangan muncul di kawasan Cipatat karena jalan begelombang dan banyak lubang di antara jalan berbelok. Namun, kemampuan redaman suspensinya masih bisa diandalkan meski tidak lembut. Dengan fork depan teleskopik 70mm dan Coil spring oil damped 45mm, Versilia harus beberapa kali menghantam lobang sehingga menimbulkan efek guncangan.