Konfigurasi itu membuat kedua Kawasaki EV berbasis baterai itu menawarkan handling yang ringan. Hanya saja saat kecepatan tinggi (di atas 60 km/jam) kenyamanan berkendara berbeda kembali, tentunya Ninja e1 terasa lebih stabil, sedangkan Z e1 sedikit harshness.
Boleh jadi sebagai naked Z e1 lebih terbuka dengan hambatan angin lebih besar. Sementara visibilitas kita lebih terbuka, sehingga mempengaruhi sugesti pengendara soal harshness.
Ada juga perbedaan saat akselerasi Ninja e1 terasa lebih smooth dibandingkan Z e1. Baik saat mode Eco maupun Road.
Selain itu, kecepatan puncak pada Ninja e1 pada mode Eco 64km/jam dan Road 88 km/jam. Sedangkan pada Z e1 masing-masing 62km/jam dan 85 km/jam.
Selain itu, kedua EV memiliki Walk Mode, untuk mengoperasikan dengan menekan tombol di kiri. Walk mode untuk maju pelan (5 km/jam) maupun mundur (3 km/jam). Fungsinya cukup membantu seperti saat berinteraksi dengan pejalan kaki, atau saat mundur untuk manuver parkir.
Namun, Walk mode mundur berbeda dengan fitur serupa pada merek lainnya yang biasanya dengan memuntir gas sambil menekan tombol R. Tetapi pada Kawasaki EV dengan memutar gas ke depan.
Kesulitannya, jika kita menekan tuas rem depan yang memutus daya, gas masih terpuntir ke depan. Akibatnya, saat melepas rem, EV Kawasaki mundur mendadak yang mengagetkan jika belum terbiasa. Seperti yang dialami naikmotor.com saat first ride Kawasaki EV di kawasan PIK 2 Kab. Tangerang, Banten. (Afid/nm)