Jerez (naikmotor) – Dua tim telah memulai debutnya di Jerez untuk mengadopsi winglet yakni Suzuki dan Aprilia. Keduanya mengaku mendapatkan efek positif.
Suzuki melalui pembalapnya Aleix Espargaro muncul menggunakan GSX-RR dengan winglet berdesain mengacu gaya F1. Sementara Aprilia terlihat meniru desain sayap milik Ducati.
Hasilnya? Performa Aleix cukup mengagetkan, lantaran Ia mampu terbang ke posisi 5 besar (tepatnya urutan ketiga) dengan selisih yang tidak begitu besar dari pencapaian Marc Marquez.
“Memang untuk tipe sirkuit Jerez, penggunaan sayap pada motor tidak begitu besar pengaruhnya. Namun sayap ini membuatku lebih nyaman dan saya bisa menekan bagian depan untuk mendapatkan grip motor lebih baik saat memasuki tikungan-tikungan panjang,” sambut Espargaro.
Ia juga sangat yakin bisa tampil lebih baik ketika bertarung di tipe sirkuit yang memiliki karakter flowing atau cepat. Paling tidak dengan sayap tersebut, bakal menjadi pembuktian keberhasilan Suzuki meracik paket aerodinamika pada motornya.
Sementara dengan kedatangan MotoGP di Eropa, program pengembangan teknis untuk Aprilia RS-GP mulai mencari kinerja terbaik. Stefan Bradl juga mencoba sirip aerodinamis depan (winglet) pada Aprilia trek selain perubahan lain melibatkan sasis dan elektronik.
Hasil terbaik yang diperoleh Stefan Bradl adalah menempati posisi ke-15 FP2. Menurut Bradl, selain faktor ban khususnya pilihan ban depan, Ia mencoba untuk menemukan lebih banyak grip di roda belakang dalam menghadapi tikungan-tikungan di Jerez.
“Saya juga mencoba sayap dan harus mengatakan bahwa saya bisa merasakan beberapa manfaat , meskipun ini hanya kesan pertama, ” sebutnya.
Namun Espargaro juga menyadari bahwa sayap yang terlalu besar seperti yang digunakan oleh Yamaha, justru berbahaya bagi pembalap lain. Jika tidak ada pembatasan, ini akan meningkatkan risiko pembalap mengalami insiden ketika ada senggolan antara pembalap di sirkuit. Hal ini sudah terjadi di GP Argentina yang dirasakan Marc Marquez akibat winglet tim Ducati. (Spy/Arif/nm)
