“Gangguan itu seperti apa? Main smartphone sambil berkendara atau mendengarkan musik terlalu keras menggunakan headset contohnya,” jelasnya.
Ipda Desi Susanti pun mendorong generasi muda, khususnya wanita, sebagai pelopor keselamatan berlalu lintas. Pada kesempatan sama, Resty Purbaningrum memaparkan konsep ‘The Nuruls’ saat berbelok naik motor.
“Konsep ini berupa nyalakan lampu sein, ubah kecepatan, (gunakan) rem belakang. Ungkap potensi bahaya, lakukan konfirmasi aman, dan selalu matikan lampu sein setelah berbelok,” ia menjabarkan.
Sementara itu, Head of Safety Riding Promotion PT. WMS Agus Sani mengatakan, umumnya para peserta Seminar Hari Kartini ini belum memiliki SIM C. Oleh sebab itu, materi yang disampaikan bisa menjadi bekal saat para peserta hendak mengikuti tes SIM C.
“Materi yang disampaikan dalam seminar ini memang seluruhnya berupa teori. Tapi, ini penting untuk menambah wawasan cara berperilku aman berkendara di jalan, khususnya saat mengendarai motor. Materi paparan ini juga bisa menjadi bekal bagi mereka yang ingin mengikuti ujian SIM C,” paparnya.
Agus Sani berharap, para guru dan pelajar yang menghadiri acara ini dapat menyampaikan materi yang diperolehnya kepada masyarakat luas. “Kami berharap, para peserta menjadi generasi #Cari_Aman dan menyebarluaskan materi dalam seminar ini kepada lebih banyak orang,” tukasnya. (Alvito/Contrib/NM)