NaikMotor – Demo Day Knalpot Aftermarket menjadi langkah awal bagi AKSI, dorong standarisasi knalpot aftermarket serta sosialisasi antara knalpot brong.
Knalpot aftermarket kerap diindikasi sebagai knalpot brong, stigma di masyarakat mengenai perubahan bentuk atau suara dari knalpot disebut “Brong”. Padahal, sebenarnya banyak pengusaha atau pengrajin knalpot yang tergabung dalam Asosiasi Knalpot Seluruh Indonesia (AKSI) membuat produk aftermarket yang standar regulasi.
Stigma masyarakat yang semakin luas dan kurangnya sosisalisasi itu, menimbulkan keresahan bagi AKSI. Untuk membuktikan kalau knalpot AKSI tidak melanggar, digelar acara Demo Day Knalpot Aftermarket yang berlangsung di Gedung SMESCO, Jakarta pada Senin (25/3/24).
Acara ini menghadirkan berbagai merek knalpot aftermarket yang tergabung dalam AKSI. Selain itu, dalam acara dihadiri oleh kementerian lembaga terkait, seperti KemeKop UKM, KLHK, BSN, dan Korlantas Polri.
Adapun yang memberi sambutan dalam Demo Day Knalpot Aftermarket. Yakni, Asep Hendro selaku Ketua AKSI, Luckmi Purwandari sebagai Direktur Pengendalian Pencemaran Udara KLHK, Hendro Kusumo selaku Deputi bidang Pengembangan Standar BSN. Serta, Menteri Koperasi UKM Teten Masduki dan Kasubdit Dakgar Ditgakkum Korlantas Polri Kombes Pol Matrius.
Sesuai namanya Demo Day, sudah tersiap di luar Gedung SMESO, demonstrasi pengukuran tingkat kebisingan knalpot motor dengan menggunakan desibel meter atau dB meter. Dengan pengujian knalpot aftermarket yang telah disematkan pada berbagai sepeda motor dengan kapasitas mesin 250cc dan 150cc. Hasil uji keduanya sesuai dengan ambang batas Peraturan Mentri LHK.
Baca Juga: AKSI “Curhat” ke MenKopUKM Dituduh Kerap Produksi Knalpot Brong
