Pada kesempatan yang sama, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Dr. Ir. Soerjanto Tjahjono mendukung penerapan teknologi dalam keselamatan berkendara seperti fitur pengereman ABS. Dengan diikuti edukasi yang masif tentang informasi teknis dan tata cara pengereman yang sesuai demi memitigasi risiko kecelakaan di jalan raya.
“Saat ini penerapan ABS memang sifatnya masih sukarela, namun teknologi ini sangat bermanfaat dan dapat membantu pengendara saat pengereman mendadak. Kami senantiasa mendorong kajian terkait ABS ini dan teknologi lainnya yang diterapkan pada sepeda motor mempertimbangkan kondisi unik Indonesia,” ungkap Soerjanto.
Menurut riset yang dikeluarkan oleh Universitas Indonesia, jenis kecelakaan terbanyak sepeda motor di Indonesia didominasi tabrakan belakang dan depan dengan persentase 32% dan 22% sepanjang tahun 2014 – 2016. Penelitian tersebut juga menemukan terdapat 58 jenis kecelakaan dengan 26 jenis dapat terhindari bila kendaraan dilengkapi fitur ABS.