Jakarta (naikmotor) – Pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 yang akan berlangsung hingga hari ini, Minggu (17/4/2016), memberikan lahan bagi para builder untuk berekspresi. Parade karya anak bangsa di Indonesian Builder IIMS 2016 menampilkan 16 workshop dari berbagai kota di Indonesia.
“Para builder dibebaskan untuk menampilkan karya terbaiknya kali ini, dan tidak ada kontes,” cetus Andry Agus Adrian alias Black, Project Officer Indonesia builder.
Bengkel Modifikasi asal Depok, Street Art Custom menunjukan identitas karya mereka melalui Hyosung bergaya Japstyle, dan Yamaha Scorpio yang menganut gaya bobber. Mereka sengaja tampilkan satu motor modifikasi dari Honda Megapro yang baru setengah jadi untuk membuat pengunjung bisa menebak-nebak seperti apa hasilnya nanti.
“Sengaja kita kasih tema “use your imagination” supaya yang melihat ini bisa berimajinasi bagaimana hasilnya nanti. Yang pasti hasilnya bagus,” canda co-founder Street Art Custom Robby Kencana.
“Pengunjung yang mendatangi booth kami, kebanyakan berkonsultasi tentang bagaimana mengkustom atau memodifikasi motor mereka, tetapi ada juga yang mempercayakan ubahannya kepada kami,” ujar Adyar, punggawa lain dari Street Art Custom.
“Walaupun sebenarnya konsep dan bahan umumnya kami terserah konsumen. Konsep apa pun kami terima, baik bobber, chopper, hingga cafe racer. Proyek ubahan demikian umumnya memakan waktu dua bulan, dan kapasitas di bengkel kami hanya empat proyek saja dalam satu waktu pengerjaan, demi kualitas,” sambung salah satu builder yang bermarkas di bilangan Grand Depok City.
Lain lagi dengan padepokan Vespa, menurut Harisandi, punggawa Padepokan Vespa, “Banyak yang konsultasi tentang komponen Vespa lawas, sekaligus mencari komponen tersebut,” ujar pemilik Betawi Scooter di bilangan Condet Jakarta Timur itu yang menyediakan komponen Vespa lawas.
“Sedangkan konsumen yang ingin membangun Vespa lamanya akan kita salurkan ke padepokan Vespa. Kita tawarkan juga restorasi dan modifikasi dengan model telanjang atau “kentengan”. Hanya saja proyeknya akan lebih lama daripada restorasi, karena kesulitannya adalah harus mengerok cat, dan melakukan ketok, serta perbaikan untuk panel yang rusak akibat karat, dan juga tanpa dempul tak seperti proyek restorasi,” ujarnya.
Bengkel modifikasi yang bermarkas di Cipete, Jakarta Selatan, ‘Hantu Laut’ kerahkan Ninja 250 ala café racer dan scrambler. Satu motor GSX 750 milik bengkel spa untuk motor ‘Dazzle’ juga ikut menapak di booth yang sama.
Treasure Custom Garage tak ketinggalan manjakan mata pengunjung dengan menghadirkan BSA 41 original, Honda CB 200 street tracker, dan Yamaha Scorpio berwajah cafe racer. Tiga motor tersebut merupakan motor yang akan menjadi motor sewaan di Bali.
Di booth tersebut, bengkel modifikasi yang berlokasi di Kuta Utara, Bali itu membuat lomba foto Instagram untuk pengunjung. “Peserta bisa datang dan berfoto di booth, kemudian posting foto ke Instagram dan follow akun Treasure Garage, jangan lupa beri hashtag #treasuregarage. Foto dengan like terbanyak akan mendapat hadiah tiket pergi-pulang Jakarta ke Bali dan gratis sewa motor selama tiga hari dari Treasure Garage,” kata kru dari Treasure Garage, Obone.
Beralih ke builder dari Solo. Rich Richie yang tampilkan motor Shovelhead lansiran tahun 1972 yang tampil dengan gaya chopper, didampingi Honda Tiger keluaran tahun 2005 yang menganut aliran café racer. “ Yang Tiger itu sih mau dijual, tapi belum mulai dipasarkan,” ungkap Faris Sugiarto, Road Manager Rich Richie. Honda Tiger tersebut juga menjadi jawara di ajang Honda Modif Contest di Solo beberapa waktu lalu.
Di bagian depan arena Indonesian Builder, MAD Work’s tampilkan koleksi motor-motor mini klasik, seperti Suzuki Epo tahun 1985, Suzuki Choi Nori produksi tahun 90’an, dan yang paling muda Honda Zoomer periode produksi 2005-2012.
“Yang paling spesial yang satu ini, Vespa 50N dari Jerman, kapasitas mesin 50cc, empat gear transmisi. ini saya dapat dari pemilik pertama, semua full orisinil, banyak yang memperdebatkan keaslian motor ini, tapi saya cuek saja,” cerita owner MAD’S work Mardi sembari tertawa.
Pindah ke bagian belakang, The Katros Garage coba tunjukkan karya lewat Suzuki Inazuma bergaya street tracker, Honda GL Pro ala japstyle, dan Yamaha XS 650 berpenampilan hotrod. “Untuk calon customer yang mau liat karya kita, bisa lihat di www.thekatros.blogspot.com,” kata empunya bengkel Andi Akbar.
Di pojok arena, White Collar Bike tampil memukau dengan dua motor berwarna perak. Ninja 250 dengan konsep urban tracker dan Ducati Monster bergaya perpaduan Cafe Racer dan Scrambler yang dilapisi alumunium pernis matt jadi perwakilan karya Ram Ram januar. “Saya engga suka motor dengan cat hasil polesan, hasil jelek bisa ditutup dengan poles. Kalau karya saya ini benar-benar harus detail pengerjaannya, kesalahan sedikit saja akan terlihat,” katanya menjelaskan gaya customnya.
Selain nama-nama di atas, masih ada Thrive Motorcycles, Imagineering Customs, Custom Concept Industries, Monochrome kemudian Flower City Rockers yang mewakili komunitas cafe racer di Bandung. Sungguh, Indonesian Builder menjadi ajang tepat bagi para builder untuk menyajikan karya-karya terbaiknya di tengah arena IIMS 2016. Para pengunjung selain bisa menikmati parade motor-motor terbaru juga bisa mendatangi workshop-workshop tersebut yang ingin melihat beragam pilihan motor-motor custom karya lokal. Bravo! (Yudistira/Afid/nm)
Daftar peserta Indonesian Builder IIMS 2016
Ram Ram Januar | White Collar Bike |
Yoga adi Purwana | Flower City Rockers |
Tedja | Imagineering Custom |
Boni | Custom Concept Industries |
Angga | Thrive |
Frans | Padepokan Vespa |
Acong | Primo/116 |
Audi | 23 Motoworks & Demon detail |
Bingky | Bikers Station |
Iman | Monochrome |
Donny | Hantu Laut |
Ari Indra | Street Arts Custom |
Obone | Treasure Custom Garage |
Andi akbar | The Katros |
Mardi | MAD Workshop |
Eko | Rich Richie Garage |