Jakarta (naikmotor) Saat musim hujan, meski hanya gerimis, jalanan basah menjadi berbahaya. Marka jalan, tutup riol, dan lintasan rel kereta, menjadi area pemicu celaka.
Belum termasuk genangan itu sendiri, bisa saja menyembunyikan lubang yang dalam, tepian lubang tidak rata dan runcing. Maka, cara pengendaraan pun menuntut kewaspadaan lebih.
Tetapi yang menjadi perhatian utama adalah berkurangnya cengkraman ban terhadap jalan. Kuncinya, berkendaralah dengan lebih lembut. Tidak berarti berjalan dengan pelan, tetapi bermanuverlah dengan lebih hati-hati jangan pernah melakukan respon yang mendadak.
Putar gas dengan lebih pelan, demikian saat melakukan pengereman. Berbelok dengan lebih lambat, jangan memaksa untuk terlalu ‘rebah’. Anggap saja seperti tengah membonceng orang tua yang sedang diajak ‘joy riding’.
Usahakan kondisi sistem rem dalam kering. Berjalanlah sambil menekan pedal dan tuas rem, tetapi tidak sampai berhenti dan terus menerus, agar cakram atau tromol dan kanvasnya panas. Sistem rem yang panas akan menguapkan air yang menempel.
Antisipasi jarak pengereman lebih jauh. Pada sepeda motor bertransmisi manual, pindahkan gir lebih awal, agar roda tidak mengalami spin atau skid, akibat torsi yang meningkat atau menurun tiba-tiba. (af/NM)